Penelitian UI

Pendiri Lippo Group Mochtar Riady Hadir Dipengukuhan Prof. Nur Rasyid Jadi Guru Besar Urologi FKUI

Data 2018- 2020 menunjukkan bahwa 1.602.059 penduduk Indonesia menderita gagal ginjal dan angka ini diperkirakan akan meningkat.

Editor: dodi hasanuddin
Humas dan KIP UI
Pendiri Lippo Group Mochtar Riady Hadir Dipengukuhan Prof. Nur Rasyidamp; Jadi Guru Besar Urologi FKUI 

Transplantasi ginjal di Indonesia yang dimulai sejak 1977 baru meningkat mulai Oktober 2011 sejak
dilakukannya pengangkatan ginjal donor dengan Teknik Laparoskopi.

Dalam teknik ini, seorang donor hanya dirawat selama 3-4 hari dan sudah dapat beraktvitas kembali setelah satu minggu.

Baca juga: Mengedukasi Tentang Bus Listrik, UI Raih Penghargaan di Ajang Media Relations Award SPS 2023 di Bali

Hal ini menyebabkan semakin banyak keluarga dan kerabat penderita gagal ginjal tahap akhir bersedia menjadi donor hidup.

Meskipun transplantasi telah dimulai sejak 1977, namun sampai saat ini baru mencapai 1.155 tindakan transplantasi ginjal dan sekitar 80 persen tindakan dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM)

Sejak diresmikannya Gedung Kanigara, saat ini di RSCM, rata-rata dapat dilakukan transplantasi 3-4
kasus per minggu.

Hal ini memperpendek daftar tunggu yang sebelumnya 1 tahun menjadi 8 bulan.

Masih dibutuhkan 2 kamar operasi khusus untuk transplantasi organ agar memperpendek dafar antrian
untuk mengurangi risiko komplikasi selama menunggu giliran transplantasi.

Sejak 2014, RSCM telah melakukan pengampuan terhadap 7 rumah sakit pemerintah di seluruh Indonesia, namun hanya 2 rumah sakit yaitu RS Prof IGNG Ngoerah di Bali dan RS Djamil di Padang yang telah dapat mandiri melakukan transplantasi ginjal.

17 Rumah Sakit

Saat ini Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) telah memutuskan 17 rumah sakit pemerintah yang ditunjuk untuk mengembangkan transplantasi ginjal.

Perjalanan transplantasi ginjal di RSCM hanya bisa dicapai karena setiap unsur yang terlibat baik dokter
spesialis dan paramedik meningkatkan profesionalismenya masing-masing.

Kemudian didukung kebijakan manajemen dalam pelayanan dan keuangan sehingga terjadi sinergi untuk selalu meningkatkan pelayanan transplantasi baik dari sudut kualitas dan jumlahnya.

Hal ini dapat menjadi model pelayanan kesehatan di Indonesia yang membutuhkan kerja sama dari berbagai komponen kesehatan atau yang terkait dengan dunia kesehatan untuk mencapai visi Bersama.

Orientasinya bukan untuk kepentingan pribadi, tetapi untuk kepentingan yang luas.

Kemenkes hingga seluruh jajaran yang berhubungan langsung dengan masyarakat, Kementerian Pendidikan yang membawahi universitas, fakultas kedokteran, dosen, dan seluruh komponen yang terlibat dalam proses pendidikan dokter umum dan dokter spesialis.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved