Penelitian UI
Mahasiswa FTUI Ciptakan Rig Pengeboran Minyak dan Gas Terbaru dan Tercanggih
Tim PADEEM beranggotakan mahasiswa Departemen Teknik Kimia atau DTK FTUI angkatan 2020 ciptakan rig pengeboran tercanggih.
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Mahasiswa FTUI ciptakan Rig pengeboran minyak dan gas terbaru dan tercanggih.
Nama timnya PADEEM. Tim PADEEM beranggotakan mahasiswa Departemen Teknik Kimia atau DTK FTUI angkatan 2020.
Mereka terdiri dari Fikri Eli Rosady, Muhammad Fachry Arrifqi, Patrick Lim Batara Theofillus, dan Porkhas Khasogi Kansond.
Baca juga: Di UI Bahlil Lahadalia Sebut Indonesia Kekurangan Wirausahawan, Jadi Pengusaha Nikel Menjanjikan
Perlu diketahui bahwa nama PADEEM itu lah yang dijadikan nama desain rig untuk pengeboran minyak dan gas buatan mahasiswa FTUI tersebut.
Rig tersebut menggunakan peralatan yang efisien dan berbiaya lebih rendah dibandingkan rig pada umumnya. Kemudian juga hemat waktu dan ruang.
Selain itu, dirancang dengan sistem teknologi yang dapat mengurangi emisi karbon.
Maka dari itu rig itu dirancang khusus untuk beroperasi secara efektif di medan yang menantang, dalam hal ini mengambil contoh lokasi Laut Natuna Timur.
Sebab, salah satu isu pengeboran di Natuna sendiri adalah tingginya kadar CO2 dan H2S yang dapat menyebabkan kecelakaan.
"Kami dengan hati-hati memilih peralatan berkinerja tinggi untuk struktur rig, pengeboran, dan sistem tenaga untuk memastikan kesesuaian yang optimal. Desain rig yang kami rancang sangat mementingkan keselamatan," kata Azwir Al Kapi Dheazki Putra salah seorang anggota tim.
"Kami sangat mementingkan pencegahan atas kemungkinan kecelakaan, termasuk ledakan yang mungkin saja terjadi dengan menggunakan teknologi terbaru dan tercanggih untuk mengatasi kemungkinan bahaya ini," tambahnya.
Gunakan Derek MHWirth
PADEEM juga dirancang untuk memberikan efisiensi waktu, biaya, dan ruang.
Untuk mencapai efisiensi biaya, digunakan derek MHWirth dengan kaki balok konstruksi, yang tidak hanya lebih murah tetapi juga lebih baik dibandingkan teknologi lainnya.
Rig tersebut dilengkapi dengan sistem Unitong, sebuah sistem all-in-one yang membutuhkan lebih
sedikit campur tangan manusia, lebih sedikit kebutuhan peralatan, dan menyediakan koneksi yang
lebih cepat, sehingga terjadi pengurangan Non-Productive Time (NPT).
Baca juga: Doktor Psikologi UI Kaji Fenomena Gerakan Hijrah, Simak Hasil Penelitiannya
Rig ini juga membutuhkan lebih sedikit ruang sehingga semakin mengurangi biaya, juga menggunakan derek dengan dimensi lebih kecil dibandingkan derek berefisiensi tinggi lainnya sehingga space pada rig floor akan lebih banyak.
Rig tersebut dilengkapi dengan sistem pengeboran horizontal yang dapat menjangkau hingga 2000 kaki dan mampu menghasilkan jumlah hidrokarbon yang optimal.
"Dengan tujuan untuk menyesuaikan dengan kondisi lingkungan di Natuna Timur, rig juga dirancang agar tahan terhadap gelombang laut dengan diberikan perawatan anti-korosi terbaik,” kata Patrick.
Dalam desain PADEEM, lanjutnya, ketinggian menara pengeboran lebih rendah dari menara normal, sehingga mengurangi gangguan dari angin dan gelombang.
Dengan penyimpanan bahan bakar, air, dan kebutuhan lainnya yang cukup, rig ini dirancang untuk dibangun dan digunakan di daerah terpencil, seperti Natuna Timur.
Membanggakan
Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU., mengatakan, inovasi mahasiswa FTUI
dalam merancang alat pengeboran minyak dan gas yang efisien ini sungguh membanggakan.
Mereka tidak hanya menunjukkan pemahaman mendalam dalam bidang teknik, tetapi juga mampu
menghadirkan solusi kreatif yang dapat menghemat biaya, waktu, dan ruang dalam industri vital seperti
minyak dan gas.
"Kolaborasi semacam ini menjadi cerminan komitmen FTUI dalam menghasilkan lulusan yang berkontribusi nyata pada kemajuan teknologi dan perkembangan masyarakat," paparnya.
Berkat rancangan PADEEM ini, kelima mahasiswa tersebut berhasil meraih Juara Pertama pada
Petroleum Integrated Days (Petrolida) Oil Rig Design Competition 2023.
Pengumumman pemenang di kompetisi yang diselenggarakan oleh Society of Petroleum Engineer (SPE) ITS Student Chapter dan Pertamina EP Cepu pada Mei lalu.
Dalam kompetisi ini, peserta diminta merancang platform pengeboran minyak dan gas yang paling sesuai dengan studi kasus yang diberikan yang ditinjau dari Structure, Drilling, Power, dan Economic Feasibility.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.