Berita UI

Di UI Bahlil Lahadalia Sebut Indonesia Kekurangan Wirausahawan, Jadi Pengusaha Nikel Menjanjikan

Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia sebut Indonesia masih kekurangan pengusaha. Jadi pengusaha nikel menjanjikan.

Editor: dodi hasanuddin
Humas dan KIP UI
Di UI Bahlil Lahadalia Sebut Indonesia Kekurangan Wirausahawan, Jadi Pengusaha Nikel Menjanjikan 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BEJI - Universitas Indonesia menggelar puncak Orientasi Kehidupan Kampus (OKK) Universitas Indonesia (UI) di Balairung UI, Kampus Depok.

Hadir sebagai inspirator dalam kuliah umum adalah Menteri Investasi Indonesia/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia.

Dalam kesempatan itu, Bahlil menceritakan kerja kerasnya untuk kuliah di UI. Dua kali ikut tes di UI, dua-duanya gagal. 

Baca juga: Perikanan Kabupaten Belu NTT Belum Berdaya Jual, FEB UI Berikan Edukasi Manajerial

Tes yang ketiga ternyata menjadi cita-cita yang terwujudkan. Bahlil di terima di UI untuk program doktor.

"Tamat SMEA tes di UI gagal. Setelaj jadi pengusaha tes magister di UI juga gagal/ Alhamdulillah setelah jadi menteri bisa kualih program doktor di UI," kata Bahlil, Senin (14/8/2023).

Bahli juga menegaskan bahwa ia adalah anak kampung dari Papua. Namun, hal itu tak menjadi batu sandungan baginya.

Kerja keras tanpa mengenal menyerah akhirnya ia bisa menjadi pengusaha.

Sebab itu, latar belakang sosial dan ekonomi bukan penghalang bagi mahasiswa untuk mencapai cita-citanya, termasuk menjadi pengusaha.

"Latar belakang sosial dan ekonomi bukan penghalang bagi mahasiswa untuk mencapai cita-citanya, termasuk cita-cita menjadi pengusaha," tandasnya.

Nikel Menjanjikan

Menurut Bahlil,  Indonesia perlu meningkatkan jumlah pengusaha karena jumlah pengusaha di Indonesia hanya 3,4 persen.

Baca juga: UI dan PT PLN Indonesia Power Sepakat Kembangkan Teknologi Energi Terbarukan

Padahal, di negara maju, jumlah pengusaha mencapai 10–12 persen. Oleh karena itu, Indonesia
membutuhkan lulusan perguruan tinggi yang mau menjadi pengusaha sehinggab dapat menciptakan
lapangan pekerjaan dan pola pekerja di dalam investasi.

Investasi Indonesia pada 2022 mencapai Rp 1.207 triliun dan merupakan investasi terbesar sepanjang sejarah.

Jumlah investasi Indonesia dapat ditingkatkan melalui berbagai upaya, di antaranya melalui
pembangunan infrastuktur dan hilirisasi produk.

Pembangunan infrastruktur perlu dilakukan untuk menciptakan kawasan-kawasan pertumbuhan ekonomi baru.

Baca juga: Guru Besar FMIPA UI Sebut Kunci Teknologi Abad 21 adalah Matematika, Algoritma RSA Bikin Data Aman

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved