Depok Jadi Sarang Begal Payudara dari Tahun ke Tahun Terjadi, Warga Trauma Mulai Bawa Cutter

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, PANCORAN MAS - Aksi pelecehan seksual di tempat umum terhadap perempuan kerap terjadi di Kota Depok.

Dari data yang terangkum peristiwa yang kerap disebut Begal Payudara itu terjadi pada tahun 2017.

Korbannya seorang perempuan muda. Peristiwanya terjadi di Gang Pinang, Beji, Kota Depok.

Baca juga: BREAKING NEWS, Begal Payudara di Depok Terjadi Kembali, Pelakunya Tak Pakai Helm

Lalu mencuat lag di tahun 2021.

Kejadiannya di Jalan Mahali, Beji, Depok pada Juni 2021. Korbannya seotrang gadis remaja yang tengah berjalan sendiri.

Masih di bulan Juni 2023, begal payudara kembali terjadi di Green Cimanggis Residence 2, Jalan Pekapuran, Cimanggis, Depok.

Korbannya seorang perempuan dewasa tengah manaiki sepeda.

Kemudian di tahun September 2022 begal payudara terjadi di Jalan, Beji Timur, Depok.

Peristiwanya malam hari. Saat itu korban begal payudara yang tengah berboncengan sepeda motor dengan adiknya,

Menanggapi maraknya begal payudara, psikolog Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Drs Koentjoro MBSc PhD, menyatakan bahwa begal payudara itu terjadi, karena pelaku sebenarnya memiliki kepercayaan diri rendah.

Baca juga: Pulang Sekolah, Seorang Remaja Menjadi Korban Begal Payudara di Gang Boni Depok

Selain itu, pelaku juga mempunyai nafsu seksual yang tinggi.

“Kepercayaan diri rendah, tapi nafsu seksual tinggi. Bisa juga karena pelaku bukan dari warga terdidik serta latar belakang agamanya rendah,” kata Prof Koentjoro dilansir dari Tribunjogja.com.

Prof Koentjoro menyatakan bahwa pelaku begal payudara umumnya adalah anak-anak yang sedang menuju proses pendewasaan.

“Mereka banyak mencari sensasi. Sekarang kan zamannya prank, ketika viral, dia senang karena memang itu tujuannya,” tuturnya.

Tidak Pernah Dapat Pujian di Rumah