Pembunuhan Mahasiswa UI

Setelah Membunuh Juniornya, Mahasiswa UI Altafasalya Ardnika Basya Merasa Dibayang-bayangi Korban

Setelah membunuh korban, Alta pulang ke kos dengan membawa barang-barang korban berupa iPhone dan Macbook.

Penulis: Hironimus Rama | Editor: murtopo
TribunnewsDepok.com/Hironimus Rama
Altafasalya Ardnika Basya merasa dikejar bayang-bayang Muhammad Naufal Zidan, korban yang dibunuhnya di kamar kos Apik Zire, Jl. Palakali, RT 007/005 Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat. 

Laporan Wartawan TribunnewsDepok.com Hironimus Rama

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, PANCORAN MAS - Setelah menusukkan pisau berkali-kali ke tubuh Muhammad Naufal Zidan, mahasiswa UI Altafasalya Ardnika Basya mengaku batinnya tidak tenang.

Altafasalya Ardnika Basya merasa dikejar bayang-bayang Muhammad Naufal Zidan, korban yang dibunuhnya di kamar kos Apik Zire, Jl. Palakali, RT 007/005 Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat.

"Saya tusuk berkali-kali karena korban melawan. Saya sudah berusaha memberi kesempatan kepada korban untuk  melawan dan membunuh saya juga biar kami berdua mati," ungkap mahasiswa Jurusan Sastra Rusia Fakultas Ilmu Budaya UI ini.

Setelah membunuh korban, Alta pulang ke kos dengan membawa barang-barang korban berupa iPhone dan Macbook.

"Saya percaya mimpi adalah pratanda. Beberapa waktu lalu saya mimpi ditangkap. Setelah kejadian, saya mimpi dibunuh korban dan disaksikan banyak orang," ungkap Altafasalya Ardnika Basya saat dihadirkan di konferensi pers di Maoplres Kota Depok.

Baca juga: Utang Bikin Mahasiswa UI Gelap Mata, Mengaku Tak Temukan Jalan Terang Hingga Akhirnya Membunuh

Dengan kondisi batin seperti ini, Alta pun tinggal ke kos dan menunggu ditangkap polisi.

"Saya mengikuti prosedur dengan kooperatif. Saya akan menjalankan hukuman dan menerima konsekuensinya," tutur Alta.

Sementara peristiwa pembunuhan itu sendiri terjadi pada Rabu (2/8/2023).

"Kejadian pembunuhan terjadi pada Rabu (2/8/2023) pukul18.30 di tempat kos korban. Pelaku menikam korban dengan pisau lipat yang dibawanya. Luka korban ada di dada, leher dan beberapa bagian tubuh lainnya," tandas Nirwan.

Pelaku dijerat Pasal 340 dan atau 338 dan atau 365 KUHP dengan ancaman hukuman mati atau seumur hidup, atau 20 tahun.

Baca juga: Mahasiswa UI Terinspirasi Film Narcos untuk Habisi Juniornya, Liat Cara Membunuh di Yotube

Kronologi Pembunuhan

Warga Kota Depok, Jawa Barat, digemparkan oleh penemuan jenazah seorang pemuda di Kos Apik Zire, Jl. Palakali, RT 007/005 Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, pada Jumat (2/8/2023).

Setelah diusut polisi, identitas korban pun terungkap. Dia adalah Muhammad Naufal Zidan (19), mahasiswa Jurusan Sastra Rusia, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (FIB UI).

Namun yang lebih mengejutkan lagi, korban ternyata dibunuh oleh kakak tingkatnya di FIB UI bernama Altafasalya Ardnika Basya (23).

Terungkapnya kasus ini berawal dari kekhawatiran keluarga terhadap kondisi Muhammad Naufal Zidan.

Keluarga di Probolinggo, Jawa Timur, khawatir karena selama dua hari, sejak Rabu (2/8/2023) hingga Jumat (4/8/2023), handphone Naufal tidak aktif.

Baca juga: Kronologi Mahasiswa FIB UI yang Dibunuh Seniornya, Dua Hari Tak Update di WhatsApp Grup

"Berawal dari nomor handphone (hp) Naufal tidak aktif. Keluarga curiga karena sudah 2 hari hp enggak aktif," kata Faiz Rafsanjani, paman Naufal, saat ditemui di Mapolres Metro Depok, Sabtu (5/8/2023).

Faiz menjelaskan Naufal biasanya memberikan laporan aktivitas setiap hari ke keluarganya.

"Setiap selesai kuliah, salat atau kegiatan lainnya, dia selalu laporan ke grup WhatsApp keluarga. Namun selama dua hari dia nggak update. Dari situ keluarganya curiga, ada apa ini?" paparnya.

Pihak keluarga di Probolinggo, Jawa Timur, lalu berusaha menghubungi  anggota keluarga di Depok untuk mengecek keberadaan Naufal.

Baca juga: Mahasiswa UI Terinspirasi Film Narcos untuk Habisi Juniornya, Liat Cara Membunuh di Yotube

"Ada saudara yang sering komunikasi dari pihak si mamanya di Depok. Dia diminta untuk ngecek di kamar kos-kosan tersebut. Ternyata kos dikunci," papar Faiz.

Sebenarnya keluarga sudah mulai curiga sejak hp korban mulai tidak aktif pada malam peristiwa pembunuhan terjadi, Rabu (2/8/2023).

"Pada Rabu malam, keluarga menghubungi penjaga kos. Saat korban ditelepon penjaga kos, hp tidak aktif. Penjaga kos sempat mengintip ke kamarnya, ternyata memang kosong," ujar Faiz.

Penjaga kos menduga korban tidak tidur di kosnya, tetapi ke tempat temannya.

Ketika hp korban tidak ada respon sampai dengan Kamis (3/8/2023) malam, pihak keluarga memutuskan untuk segera melakukan pengecekan langsung di  kamar kosnya.

Lalu paman korban dari pihak ibu, Muchtar Fathoni, diminta oleh keluarga untuk mengecek kos korban pada Jumat (4/8/2023).

"Saat saya tiba, pintu kos itu terkunci. Jadi saya mengajak penjaga kos untuk membuka kos korban," kata Fathoni.

Setelah kamar kos dibuka, Fathoni dan penjaga kos mendapati kondisi kamar berantakan. Barang-barang korban seperti laptop dan HP juga semuanya tidak ada.

Fathoni dan penjaga kos lalu mengecek ke bagian bawah tempat tidur dan melihat ada bungkusan hitam.

"Saat penjaga kos menarik bungkusan hitam di bawah tempat tidur, dia merasa memegang tubuh bagian kaki," ungkapnya.

Fathoni dan penjaga kos sangat kaget dengan temuan ini. Mereka memutuskan untuk melaporkan ke pihak berwajib.

"Kos langsung ditutup dan dikunci kembali. Lalu kami segera melaporkan ke kelurahan, bhabinkamtibmas dan Polsek Beji," ungkap Fathoni.

Tak lama berselang, petugas datang dan langsung melakukan identifikasi.

"Setelah itu kami tidak bisa melihat lagi jenazah korban karena semua sudah diserahkan ke pihak yang berwajib," tuturnya.

Setelah polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Hasil identifikasi memastikan jenazah itu adalah Muhammad Naufal Zidan. Jenazah korban pun langsung diantar ke Lumajang, Jawa Timur (tempat asal ayah korban).

"Dia akan dimakamkan di Lumajang. Probolinggo itu tempat tinggal mereka karena ibunya dari sana," ungkap Fathoni.

Fathoni menambahkan korban baru pulang dari kampungnya pada Minggu (30/7/2023).

"Kami sangat berduka atas peristiwa ini. Dia punya cita-cita melanjutkan studinya di luar negeri. Karena itu dia mengambil kuliah di FIB Jurusan Sastra Rusia," tuturnya.

Sementara Wakasat Reskrim Polres Metro Depok AKP Nirwan Pohan mengatakan pihaknya mendapat laporan penemuan jenazah ini pada Jumat (4/8/2023).

"Kami terima laporan pada Jumat (4/8/2023) pukul 10.00 WIB dan langsung melakukan olah TKP. Sekira pukul 13.00 WIB, pelaku dibekuk di kosnya di kawasan Kukusan, Beji. Jarak kos pelaku dan korban sekira 1 kilometer," jelas Nirwan.

 

Caption:
Wakasat Reskrim Polres Metro Depok AKP Nirwan Pohan (tengah) saat melakukan rilis kasus pembunuhan mahasiswa UI di Mapolres Metro Depok pada Sabtu (5/8/2023).

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved