Busana Peri dari Sampah Daur Ulang, Susi Membutuhkan Waktu Pembuatan Satu Minggu

Susi mengaku, setiap hari memang dirinya suka membuat barang-barang seperti tas, kantung dan lainnya dari sampah daur ulang

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Vini Rizki Amelia
Warta Kota/Miftahul Munir
Susi warga RW 9 Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur ikut lomba busana berbahan sampah daur ulang di hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) Rawamangun, Minggu (25/6/2023). 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, RAWAMANGUN - Susi warga RW 9 Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur ikut lomba busana berbahan sampah daur ulang di hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) Rawamangun, Minggu (25/6/2023).

Wanita 55 tahun tersebut mengambil tema putri peri dengan busana yang terbuat dari sampah plastik, karung dan kardus.

Susi membutuhkan waktu sekitar satu minggu untuk membuat busana putri peri dari sampah daur ulang.

"Persiapannya satu Minggu, kalau pakai pakaian ini sebentar sih enggak ribet paling cuma 10 menit," ujarnya.

Baca juga: Miliki Rumah Mewah di Depok, Warga Mengaku Tidak Pernah Melihat Sosok Panji Gumilang

Menurut Susi, ada kesulitan dalam membuat busana dari sampah daur ulang yaitu membentuk bunga yang terpasang di bagian dadanya.

Bunga itu harus dibentuk secara teliti dan membutuh waktu cukup lama karena perlu dibakar terlebih dahulu.

"Kalau yang lain sih cepat, cuma bunga saja agak sulit ini tapi alhamdulullah jadi," ungkapnya.

Baca juga: Usung Konsep Taman Hutan Kota, Ini Keunikan Alun-Alun Kota Depok di Sawangan-Bojongsari

Susi mengaku, setiap hari memang dirinya suka membuat barang-barang seperti tas, kantung dan lainnya dari sampah daur ulang.

Warga di sekitar rumahnya begitu berminat untuk membeli barang dari sampah daur ulang yang dibuatnya.

Harganya bervariasi mulai Rp 40.000 sampai ratusan ribu rupiah tergantung kesulitan saat membuat atau memproduksinya.

Baca juga: UI Dua Tahun Berturut-turut Peringkat 1 di Indonesia Versi THE Asia University Rankings 2023

"Kecuali kalau ada pameran harganya cukup tinggi jadi peminatnya kurang," ungkapnya. (m26)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved