Berita Universitas Indonesia

Kisah Yovania Asyifa Jami, Mantan Pasien RSJ yang Sukses Selesaikan Kuliah di UI

Meskipun memiliki masalah gangguan jiwa, Yova (panggilan akrabnya-Red) berhasil menyelesaikan kuliah di Universitas Indonesia pada 2023 ini.

Penulis: Hironimus Rama | Editor: murtopo
Tribunnewsdepok.com/Hironimus Rama
Yovania Asyifa Jami, mahasiswi Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI) Jurusan Hubungan Masyarakat (Humas). 

"Saya butuh adaptasi masuk sekolah negeri. Gangguan mental ini sering kambuh. Bahkan saya pernah berada di tahap menjadi ODGJ seperti yang ditemui di pinggir-pinggir jalan," bebernya.

Beruntung dia memiliki seorang ibu yang belajar psikologi sehingga cepat membawa ke rumah sakit untuk proses penyembuhannya.

Baca juga: Patahkan Stigma Negatif Terhadap ODGJ, Mahasiswi Vokasi UI Bangun Platform Pasti.Id

"Alhamdulillahnya punya keluarga yang supportif. Saya pernah menjalani berbagai pengobatan seperti diruqyah. Pada akhirnya saya melakukan penyembuhan di Rumah Sakit Jiwa hingga bisa tamat SMA," kata Yova.

Gangguan mental yang dialaminya tidak membuat Yova takut mengejar impian kuliah di UI.

"Masuk ke UI memang udah cita dari kecil. Sejak kecil saya melihat UI sebagai kampus idaman. Saat duduk di SMA, sudah mulai seriusin masuk ke UI," ucapnya. 

Yova masuk UI lewat jalur SIMAK (Seleksi Masuk UI) pada 2020. Dia memilih jurusan Humas di Program Pendidikan Vokasi.

Baca juga: FKM UI, ILUNI UI dan Damkar Kota Depok Beri Pelatihan Tanggap Darurat Bencana Pelajar SMAN 3 Depok

Selama kuliah di UI,  dia tidak merasa diperlakukan berbeda oleh kampus karena kondisi gangguan jiwanya.

"Perlakuannya biasa saja kayak mahasiswa lain. Kuliah berjalan normal dan tidak ada kendala," ungkap Yova. 

Dengan latar belakang gangguan mental ini, pada 2021 lalu Yova bersama beberapa teman membuat platform Pasti.id dan menggelar webinar tentang kesehatan mental.

Lalu di tahun 2022, tim Pasti.id membuat seminar dengan judul memanusiakan manusia. Dalam seminar ini ada talkshow dan konsultasi gratis dengan psikiater.

"Sekarang saya lagi magang di RSJ Duren Sawit," imbuhnya.

Tak hanya itu, Yova baru saja menyelesaikan kuliah dan kini tinggal menunggu wisuda.

"Saya berminat dan tertarik bekerja di sebagai konsultan dan peer counselor," tuturnya.

Yova berharap masyarakat yang mengalami gangguan mental untuk tidak takut pergi ke psikolog.

"Kita harus belajar memvalidasi emosi. Merasa sedih dan marah itu tidak apa-apa, dilepasin saja tetapi dengan cara yang tepat. Selain itu kita harus menerima diri sendiri, serta fokus pada masa kini untuk menatap masa depan," tandas Yova.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved