Universitas Indonesia
Fakultas Farmasi UI Ciptakan Regulasi Obat Terbuka se-ASEAN, Berkolaborasi dengan BPOM RI
Wakil Ketua BPOM RI, Togi Junice Hutadjulu mengaku optimis dengan kegiatan kolaborasi ini
Editor:
Vini Rizki Amelia
Warta Kota/Nurmahadi
Fakultas Farmasi UI Lakukan Kolaborasi dengan BPOM RI, Ciptakan Regulasi Obat Terbuka Se-ASEAN Member States, Minggu (28/5/2023)
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, TANAH ABANG - Fakultas Farmasi Universitas Indonesia jalin kerjasama dengan BPOM RI serta Pharmaceuticals and Medical Devices Agency (PMDA) Japan, dalam gelaran ASEAN–Japan Risk Management Plan (RMP) Symposium and Seminar 2023.
Kegiatan yang didanai oleh Pemerintah Jepang, serta didukung ASEAN Secretariat (ASEC) ini, bertujuan untuk meningkatkan regulasi obat dalam ruang lingkup ASEAN Member States (AMS)
Sekretaris Universitas Indonesia (UI), Agustin Kusumayati mengatakan, pandemi Covid-19 di Indonesia telah mempengaruhi berbagai sektor di Indonesia, baik ekonomi maupun sosial.
Pada awal merebaknya virus Covid-19 kata Agustin, Indonesia belum mampu mengatasi dan beradaptasi dengan kondisi pandemi, lantaran alat-alat kesehatan yang masih kurang memadai.
Baca juga: Viral Mario Dandy Lepas Kabel Ties, Kapolda Minta Propam Selidiki Kemungkinan Adanya Pelanggaran
Agustin menyampaikan, kondisi itu terjadi karena Indonesia masih harus mengimpor material yang dibutuhkan, untuk memroduksi alat-alat kesehatan.
“Universitas Indonesia berkomitmen penuh untuk memberikan kontribusi yang berdampak besar bagi kesejahteraan masyarakat,"
"Dengan adanya kegiatan ini, kami berharap peluang kerja sama dan kolaborasi dengan para ahli dan praktisi di bidang farmasi dan kesehatan dari seluruh dunia dapat terbuka," kata Agustin di Midplaza Hotel, Jakarta Pusat, Minggu (28/5/2023).
Baca juga: Keluhan Warga Langsung di Eksekusi Yeti Wulandari Saat Reses di Kelurahan Mekarsari Kota Depok
"Semoga kegiatan ini dapat menginspirasi seluruh peneliti, ahli, dan praktisi yang hadir untuk menciptakan teknologi baru yang bermanfaat dalam produksi obat-obatan yang aman dan berkualitas baik,” sambungnya.
Di sisi lain, Dekan Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, Arry Yanuar menuturkan, kegiatan ini merupakan kali kedua Fakultas Farmasi UI dipercaya sebagai agens implementing berdama BPOM RI dan PMDA Japan.
“Dalam kegiatan ini, ada 40 peserta regulasi dari 10 negara anggota ASEAN yang mengikuti seminar selama dua hari, yaitu pada 25–26 Mei 2023. Peserta seminar berasal dari Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam,” ujar Arry.
Baca juga: Latihan Soal Bahasa Inggris SMP Kelas 7 untuk Persiapan Ujian Akhir Semester Serta Kunci Jawabannya
Sementara itu, Wakil Ketua BPOM RI, Togi Junice Hutadjulu mengaku optimis dengan kegiatan kolaborasi ini.
Dia mengatakan, pada peserta akan mendapat manfaat dan informasi terkini dari para ahli, khusunya dalam bidang kesehatan.
“Kami mendorong semua peserta untuk menciptakan interaksi yang hidup dari diskusi-diskusi yang bermanfaat,” ucapnya. (m41)
Baca Juga
Heru Budi Hartono Bakal Operasikan Bus Transjakarta Menuju Bandara Soekarno-Hatta |
![]() |
---|
Cerai dengan Indra Bekti, Ini Kriteria Calon Suami yang Diidamkan Aldila Jelita |
![]() |
---|
Nur Azizah Tamhid Gelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, Soroti Meningkatnya HIV/AIDS di Depok |
![]() |
---|
PKS Depok Daftar Bacaleg ke KPU Senin 8 Mei 2023, Ini Penjelasan Imam Budi Hartono Soal Angka 8 |
![]() |
---|
Yakin Prabowo Terpilih Sebagai Presiden 2024, Begini Kata Yeti Wulandari Wakil Ketua DPRD Kota Depok |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.