Kecelakaan Lalu Lintas

Tragedi Kecelakaan Bus Wisata Religi Masuk Jurang di Guci Tegal, Dua Penumpang Meninggal Dunia

Pemerintah Kota Tangerang Selatan menjelaskan korban meninggal dunia dalam kecelakaan bus wisata religi asal Tangsel di kawasan Guci, Tegal bertambah.

|
Editor: murtopo
Twitter
Bus pariwisata terjun ke sungai di kawasan wisata Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Minggu (7/5/2023). 

Tak lama kemudian, jenazah lansung dimandikan di depan rumah.

Tampak pula di rumah duka, Pilar Saga Ichsan selaku Wakil Wali Kota Tangerang Selatan bersama dengan sekretaris daerah Tangerang Selatan, Bambang Noertjahjo.

Keduanya tiba sekitar pukul 21.20 WIB.

Sementara itu, para pelayat terus berdatangan ke rumah duka.

Rencananya, jenazah akan disemayamkan langsung di makam keluarga yang tak jauh dari kediaman almarhum.

Sebelumnya, sebuah bus mengalami kecelakaan di Objek Wisata Guci, Tegal tersebut berisi rombongan peziarah dari majelis taklim Masjid Baitul Hanif, Paku Jaya Serpong Utara, Tangerang Selatan. (Raf)

Sopir tidak di dalam bus

Didi Sumardi (32) selaku panitia pelaksana wisata religi yang busnya terjun ke di kawasan Guci, Tegal, Tangerang Selatan mengira supir berada di dalam bus saat melaju dan mengarah ke jurang.

Dalam kecelakaan yang terjadi Minggu (7/5/2023) pagi tersebut menyebabkan puluhan peziarah luka-luka dan satu meninggal dunia.

"Kronologis kejadiannya, pada saat itu kan bus sedang dipanaskan. Terus supir ninggalin. Entah dalam keadaan rem itu seperti apa. Penumpang sudah mulai masuk sebagian, dan secara tidak langsung bus itu jalan. Pada saat bus jalan memang di depan itu turunan. Pas jalan, 200 meter itu mengenai dinding tebing. Nah, pada saat itu juga saya kira ada pengendaranya (supir) tapi ternyata tidak ada," katanya, Senin (8/5/2023) dini hari.

Diketahui, supir ternyata tengah menunggu tujuh penumpang lain yang belum masuk saat mesin dipanaskan.

Adapun sebelum kejadian, pihaknya menuturkan terkait posisi kendaraan, dimana bus pertama dan kedua berhadap-hadapan.

Hanya saja, bus pertama, persis berada di turunan curam .

"Sebenarnya itu bukan tempat keluar masuk akses bus dari terminal, dan itu hanya parkiran. Dan untuk bus kedua itu posisisnya sama persis di belakang bis pertama dan keadaan mesin itu belum nyala," katanya.

Sementara itu, terkait informasi yang beredar bahwa dugaan rem bus tersebut dimainkan anak kecil, Didi memberikan penjelasan.

"Memang ada salah satu peserta pada saat itu anak kecil . Penjelasan dari korban selamat yang duduk di bangku kedua di bangku depan itu, tidak ada yang memainkan rem tangan . Jadi tidak ada sama sekali yang memainkan rem tangan ataupun stir mobil," sambungnya. (Raf)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved