Kecelakaan Lalu Lintas
Tragedi Bus Wisata Religi di Guci Tegal Masuk Jurang, 11 Korban Luka Berat Tiba di RSU Tangsel
Benyamin menjelaskan, rata-rata korban luka berat mengalami cedera patah di tangan, patah di kaki, hingga cedera dalam, serta pendarahan.
Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, TANGERANG - Sebanyak 11 korban luka berat dari tragedi kecelakaan bus wisata religi di Tegal tiba di rumah sakit umum Tangerang Selatan, Senin (8/5/2023).
Bus tersebut berisikan rombongan peziarah dari majelis taklim Masjid Baitul Hanif, Kelurahan Paku Jaya, Kecamatan Serpong Utara, Tangerang Selatan.
Dari pantaun Tribun Tangerang di lokasi, iring-iringan ambulans yang membawa korban tiba sekira pukul 06.40 WIB di rumah sakit.
Seluruh korban pun langsung masuk ke Instalasi Gawat Darurat.
Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie pun hadir langsung di lokasi dan melihat langsung penanganan korban.
"Ada dua rumah sakit yang kami siapkan. Yang luka berat dirawat di RSU Tangerang Selatan. Jumlahnya kira-kira ada 11 orang. Lalu siasanya cedera ringan ditangani di rumah sakit Serpong Utara. Di sini tentunya hasil diagnosa rumah sakit Tegal dan akan ditindaklanjuti di RSU Tangerang Selatan," ujarnya.
Benyamin menjelaskan, rata-rata korban luka berat mengalami cedera patah di tangan, patah di kaki, hingga cedera dalam, serta pendarahan.
Benyamin menjelaskan, keluhan dari korban akan ditangani langsung oleh pihak rumah sakit.
"Keluarga pasien tidak perlu memikirkan soal biaya. Saya sudah dialog dengan jasa raharja agar disiapkan anggarannya. Kalau kurang, nanti pemerintah yang akan membiayayai seluruh kebutuhan pasien ini serta pasien yang di Serpong Utara juga," tutupnya.
Baca juga: Tragedi Kecelakaan Bus Wisata Religi Masuk Jurang di Guci Tegal, Dua Penumpang Meninggal Dunia
Korban meninggal
Tragedi kecelakaan bus wisata religi asal Tangsel masuk jurang di kawasan Guci, Tegal menelan korban meninggal dunia.
Pemerintah Kota Tangerang Selatan menjelaskan korban meninggal dunia dalam kecelakaan bus wisata religi asal Tangsel di kawasan Guci, Tegal bertambah menjadi dua orang.
Hal ini diutarakan oleh Pilar Saga Ichsan, Wakil Wali Kota Tangerang Selatan saat du rumah duka salah satu korban yakni Alm. Maja.
"Ada tiga orang yang mengalami luka berat dan kritis yang dirawat di rumah sakit Tegal, namun kami mendapat informasi atas nama bapak Ibin meninggal dunia. Meninggal dunia pukul 02.00 WIB'an. Jadi ada dua orang lagi yang dirawat di Slawi," ujarnya, Senin (8/5/2023).
Lanjutnya, korban meninggal dunia (Idin) akan dibawa ke rumah duka pada pagi nanti.
Sementara itu, pihaknya juga tengah membawa 23 orang korban luka-luka untuk dirawat di Tangerang Selatan.
Korban luka akan dirawat di dua rumah sakit, yakni RSU Tangsel yang ada di Pamulang, dan RSU Serpong Utara.
"Untuk luka ringan akan dirawat di RSU Serpong Utara, sedangkan luka sedang ke berat dirawat di RSU Tangsel karena lebih lengkap," katanya.
Adapun saat ini, pihaknya belum mendapat informasi terkait penyebab kecelakaan.
"Saat ini belum ada informasi pasti. Tapi arahan pak Wali yakni menangani lebih dulu para korban. Dan tadi, ada salah satu korban yang telah dimakamkan," sambungnya.
Korban tiba di rumah duka dini hari
Suasana duka menyelimuti kediaman alm. Maja Bin Sitem, korban meninggal dunia dalam kecelakaan bus rombongan peziarah asal Tangerang Selatan di kawasan Guci, Tengal, Jawa Tengah, Minggu (7/5/2023).
Dari pantauan Tribun Tangerang di lokasi, jenazah tiba sekira pukul 01.10 WIB di Kp Pondok Serut, Kelurahan Paku Jaya, Kecamatan Serpong Utara.
Isak tangis keluarga pecah saat jenazah dibawa ke dalam rumah.
Tak lama kemudian, jenazah lansung dimandikan di depan rumah.
Tampak pula di rumah duka, Pilar Saga Ichsan selaku Wakil Wali Kota Tangerang Selatan bersama dengan sekretaris daerah Tangerang Selatan, Bambang Noertjahjo.
Keduanya tiba sekitar pukul 21.20 WIB.
Sementara itu, para pelayat terus berdatangan ke rumah duka.
Rencananya, jenazah akan disemayamkan langsung di makam keluarga yang tak jauh dari kediaman almarhum.
Sebelumnya, sebuah bus mengalami kecelakaan di Objek Wisata Guci, Tegal tersebut berisi rombongan peziarah dari majelis taklim Masjid Baitul Hanif, Paku Jaya Serpong Utara, Tangerang Selatan. (Raf)
Sopir tidak di dalam bus
Didi Sumardi (32) selaku panitia pelaksana wisata religi yang busnya terjun ke di kawasan Guci, Tegal, Tangerang Selatan mengira supir berada di dalam bus saat melaju dan mengarah ke jurang.
Dalam kecelakaan yang terjadi Minggu (7/5/2023) pagi tersebut menyebabkan puluhan peziarah luka-luka dan satu meninggal dunia.
"Kronologis kejadiannya, pada saat itu kan bus sedang dipanaskan. Terus supir ninggalin. Entah dalam keadaan rem itu seperti apa. Penumpang sudah mulai masuk sebagian, dan secara tidak langsung bus itu jalan. Pada saat bus jalan memang di depan itu turunan. Pas jalan, 200 meter itu mengenai dinding tebing. Nah, pada saat itu juga saya kira ada pengendaranya (supir) tapi ternyata tidak ada," katanya, Senin (8/5/2023) dini hari.
Diketahui, supir ternyata tengah menunggu tujuh penumpang lain yang belum masuk saat mesin dipanaskan.
Adapun sebelum kejadian, pihaknya menuturkan terkait posisi kendaraan, dimana bus pertama dan kedua berhadap-hadapan.
Hanya saja, bus pertama, persis berada di turunan curam .
"Sebenarnya itu bukan tempat keluar masuk akses bus dari terminal, dan itu hanya parkiran. Dan untuk bus kedua itu posisisnya sama persis di belakang bis pertama dan keadaan mesin itu belum nyala," katanya.
Sementara itu, terkait informasi yang beredar bahwa dugaan rem bus tersebut dimainkan anak kecil, Didi memberikan penjelasan.
"Memang ada salah satu peserta pada saat itu anak kecil . Penjelasan dari korban selamat yang duduk di bangku kedua di bangku depan itu, tidak ada yang memainkan rem tangan . Jadi tidak ada sama sekali yang memainkan rem tangan ataupun stir mobil," sambungnya. (Raf)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.