Mudik Lebaran

Nur Kholik Ajak Istri dan Kerabatnya Mudik Lebaran ke Pemalang Pakai Bajaj Demi Menghemat Biaya

Dengan menggunakan bajaj, Kholik cukup merogoh kocek Rp 200 ribu untuk membeli bahan bakar bensin sekitar 20 liter.

Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: murtopo
Warta Kota/M Rifqi Ibnumasy
Nur Kholik bersiap-siap mudik Lebaran ke kampung halamannya di Pemalang, Jawa Tengah menggunakan bajaj. 

Laporan wartawan wartakotalive.com, M Rifqi Ibnumasy 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, PADEMANGAN - Untuk mengobati rasa rindu pulang ke kampung halaman, Nur Kholik bersama keluarganya rela mudik menggunakan bajaj pada Sabtu (15/4/2024) malam.

Warga Kampung Muka, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara itu memilih mudik menggunakan bajaj lantaran lebih hemat dibandingkan pakai transportasi umum.

Dengan menggunakan bajaj, Kholik cukup merogoh kocek Rp 200 ribu untuk membeli bahan bakar bensin sekitar 20 liter.

Sedangkan, jika menggunakan bus ia harus membayar ongkos Rp 170 ribu per orang untuk sampai ke kampung halamannya di Pemalang, Jawa Tengah.

Baca juga: Cari yang Ekonomis, Warga Ancol Pilih Mudik Lebaran ke Pemalang Naik Gerobak Motor

"Saya bawa bensin 20 liter, tuh saya bawa di belakang pake jerigen, kalo habis kita isi lagi, kalo naik bus sekarang tiket 170 ribuan, 170 ribu satu orang belum pulang balik," kata Kholik.

Kholik mengajak sang istri Sri Winarni untuk mudik menggunakan bajaj, selain itu dua kerabatnya yang merupakan pasangan suami-istri juga ikut menumpang.

Sebelum berangkat, Kholik melakukan pengecekan mesin hingga kelistrikan pada bajaj yang akan mengantarkannya pulang kampung.

Baca juga: Mudik Lebaran Naik Motor ke Kebumen, Yudi Bawa Bensin Cadangan untuk Hindari Antre di SPBU

"Ni mau pulang kampung ke Pemalang, sama istri sama teman saya, satu ngirit ongkos, dua nyaman istirahatnya, tergantung kondisinya, kadang macet kadang ga tergantung," ujarnya.

Kholik menambahkan, perjalanan yang ditempuh menggunakan bajaj dari Jakarta ke Pemalang dibutuhkan waktu sekitar sembilan jam.

Itupun jika perjalanan lancar tidak terhambat kemacetan atau kerusakan mesin pada bajaj yang ia kemudikan.

"Biasanya berangkat jam delapan, sampai sana jam empat subuh, sembilan jam (perjalanan)," pungkasnya. (m38)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved