Mahasiswa UI
Mahasiswa FEB UI Ungkap Harapan Wisatawan Asing agar Industri Pariwisata Indonesia Maju
Wisatawan asing sampaikan alasan kuat agar wisata di Indonesia maju. Hal ini diungkap mahasiswa FEB UI.
Penulis: dodi hasanuddin | Editor: dodi hasanuddin
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BEJI - Mahasiswa FEB UI Ungkap Harapan Wisatawan Asing agar Industri Pariwisata Indonesia Maju
Jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia semakin meningkat meskipun protokol kesehatan, seperti pemeriksaan suhu, kebijakan pemakaian masker di ruang publik, dan vaksinasi Covid-19 minimal tiga dosis, tetap diwajibkan.
Akan tetapi, meningkatnya jumlah wisatawan asing dan domestik di tanah air memunculkan pertanyaan apakah wisatawan masih merasakan adanya risiko saat melakukan perjalanan di Indonesia pascapandemi?
Baca juga: Terbaru 2023, Universitas Indonesia Masuk 10 Terbaik Perguruan Tinggi di Asia Tenggara
Melalui riset berjudul “Tourism in Recovery: Segmenting Tourist Based on Risk Perception in the Post Covid-19 Pandemic in Indonesia”, Noveri Maulana, mahasiswa Program Pascasarjana Ilmu Manajemen (PPIM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia (FEB UI) meneliti perilaku wisatawan terhadap pelonggaran perjalanan yang ditetapkan pemerintah sejak Maret 2022.
Noveri mengeksplorasi faktor risiko yang dirasakan oleh wisatawan pada pertengahan 2022, serta mengkaji persepsi risiko multidimensi dalam situasi pemulihan bisnis pariwisata dan perhotelan kontemporer.
Dalam studi ini, selama Maret hingga Juli 2022, data dikumpulkan melalui survei online dan offline terhadap 514 wisatawan domestik dan mancanegara.
Dari survei tersebut, ditemukan 21 elemen risiko yang dikelompokkan dalam 5 dimensi persepsi risiko, yaitu opportunity-loss risk (44 persen), psychological risk (8,8 persen), health risk (5,6 persen), social risk (5,5 persen), dan financial risk (4,8 persen).
Sebagian besar wisatawan menaruh perhatian pada opportunity-loss risk atau risiko kehilangan peluang sehingga praktisi perhotelan dapat mengembangkan strategi pemasaran dengan memberikan layanan bernilai uang dan mengevaluasi kembali strategi penetapan harga setelah pandemi.
Pada studi ini, Noveri juga menyelidiki preferensi wisatawan terhadap atribut akomodasi selama pelonggaran pasca pandemi.
Baca juga: Universitas Indonesia dan Pemkab Kendal Kolaborasi, Jadikan Pusat Industri dan Pariwisata
Data dikumpulkan dari agen perjalanan online populer di Indonesia dan terkumpul 11.500 komentar dari 676 akomodasi di 10 provinsi yang paling banyak dikunjungi.
Hasilnya, ada enam atribut akomodasi yang disukai wisatawan, yaitu faktor kebersihan, proses check-in, lokasi yang strategis, pool & breakfast, kualitas layanan, dan fasilitas akomodasi.
Atribut ini berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan wisatawan, termasuk proses pemilihan akomodasi.
Seluruh elemen risiko kemudian dijadikan dasar untuk mengelompokkan turis dengan pendekatan konsep segmentasi pasar.
Baca juga: Sukses Jadi Aktor, Reza Rahadian Ngajar Vokasi Komunikasi, Jadi Dosen di Universitas Indonesia?
Melalui analisis Hierachical Cluster dan K-Means Cluster Method, riset ini menyimpulkan ada empat segmen wisatawan dengan kercenderungan yang berbeda dalam melihat faktor risiko ketika berwisata di Indonesia.
Klaster 1 disebut “The Avoider”, wisatawan yang merasa cemas dan stres saat berwisata di masa awal relaksasi social distancing di Indonesia.
Mahasiswa FKG UI Raih Berbagai Penghargaan di Ajang Bandung Perio Academy 2.0 |
![]() |
---|
Mahasiswa Internasional FIA UI Cerita Budaya Ramadan dan Lebaran di Tanzania |
![]() |
---|
14 Mahasiswa dari Kampus Ternama asal Jepang dan Thailand Belajar LIntas Budaya di UI |
![]() |
---|
Mahasiswa FTUI Juara 2 Ajang International Petroleum Technology Conference 2025 di Malaysia |
![]() |
---|
Hadirkan Inovasi Proyek GoKils Mahasiswa Vokasi UI International Youth Excursion |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.