Kota Bogor
Anggaran Revitalisasi Situ Gede Capai Rp 7 Miliar, Ridwan Kamil: Silahkan Manfaatkan dengan Baik
Bersama dengan Wali Kota Bogor, Bima Arya, Kang Emil pun turut menjajal wahana kano buatan penyedia perlengkapan outdoor asli Bogor, yakni Boogie.
Penulis: Cahya Nugraha | Editor: murtopo
Laporan wartawan wartakotalive.com, Cahya Nugraha
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BOGOR - Revitalisasi kawasan Situ Gede, Kota Bogor, Jawa Barat seluas 6 hektar yang sudah diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil merupakan bagian dari upaya konservasi dan pengendali banjir.
Terkait anggaran yang dikucurkan dalam proyek ini senilai Rp 7 miliar.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kang Emil dalam pidato sambutannya.
"Silahkan manfaatkan dengan baik Situ Gede yang sudah direvitalisasi oleh Provinsi sebesar 7 miliar untuk dijadikan peningkatan ekonomi pariwisata, tidak banyak kota yang memiliki danau, sehingga agar dapat dijadikan tempat yang luar biasa. Semoga dapat membawa kemaslahatan," ungkap Kang Emil.
Adapun, fasilitas yang tersedia antara lain, mini monumen lawang salapan yang berada di pintu masuk, jogging track yang mengelilingi danau, gazebo, toilet, tempat parkir hingga skydeck atau jembatan.
Bersama dengan Wali Kota Bogor, Bima Arya, Kang Emil pun turut menjajal wahana kano buatan penyedia perlengkapan outdoor asli Bogor, yakni Boogie.
Menggunakan perahu kano berwarna kuning untuk Ridwan Kamil dan Perahu kano berwarna biru untuk Bima Arya, keduanya mengelilingi Situ Gede yang kini memiliki wajah baru.
Baca juga: Resmikan Penataan Kawasan Situ Gede Kota Bogor, Ridwan Kamil jadi Juri Lato- Lato
"Pak Gubernur ini sudah banyak sekali membantu membangun Kota Bogor. Sebelumnya (di hari yang sama) kami meresmikan tambahan gedung baru RSUD Kota Bogor yang dibantu anggaran Provinsi juga. Sekarang Situ Gede. Nanti Insya Allah akan dibantu juga desain dari Pak Gub untuk di Situ Gede ini karena perlu sesuatu yang menjadi ikon di sini," ujar Bima Arya.
Diberitakan sebelumnya, di hari yang sama bersama dengan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin didampingi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan Wali Kota Bogor, Bima Arya meresmikan Blok I dan Blok IV Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor, Kamis (19/1/2023).
Dalam sambutannya, Kang Emil menyampaikan, dirinya selalu memonitor pembangunan yang terjadi di Provinsi Jawa Barat, tak terkecuali di Kota Bogor.
Baca juga: Dijadikan Rekreasi, Konservasi dan Pemberdayaan Ekonomi, Revitalisasi Situ Gede Bogor Telan Rp 5 M
"Berbagai macam pembangunan saya monitor, banyak hal baru yang tidak ada menjadi ada di bawah kepemimpinan beliau (Wali Kota Bogor, Bima Arya) yang lambat menjadi cepat, ini sangat luar biasa," ungkap Kang Emil.
"Saya selalu sampaikan seperti ini, coba cek KTP kamu tulisan apa? Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, Republik Indonesia jadi silakan curhat ke Wali Kota Bogor, Gubernur Jawa Barat, atau ke Presiden," sambungnya.
Begitu juga anggaran. Disampaikan oleh Kang Emil, hari ini adalah contohnya, dimana pembangunan RSUD Kota Bogor ini terdapat anggaran dari Kota, dari Provinsi dan ada dari pemerintah pusat.
Sehingga, Kang Emil berpesan, pelayanan di RSUD Kota Bogor harus menjadi juara
Sementara Wali Kota Bogor, Bima Arya turut menyampaikan data Rumah Sakit yang terdapat di Kota Bogor dalam pidato sambutannya.
"Rumah sakit di Kota Bogor itu ada 22. Tahun 2018 itu ada 17. Jadi, pertambahannya lumayan, dari rasio tempat tidur dan kebutuhan itu cukup baik sebetulnya. 1 berbanding 400. Tetapi persoalannya satu pak menteri. Permasalahan itu agak kurang rata.
Bima menganalogikan bahwa Kota Bogor layaknya Vatikan, dimana satu juga warganya di kelilingi oleh 5 juta warga yang berasal dari Kabupaten Bogor.
"Bogor itu seperti Vatikan. Jadi, ceplok telur. Kita kuningnya kabupaten itu putihnya. Satu juta dikelilingi 5 juta lebih warga. Jadi 50:50 tuh rawat inapnya. Di RSUD sendiri ini 60 persen dari Kabupaten. Jadi, itu persoalan utama kita," papar Bima.
Sebagai informasi, sebelum resmi dijadikan RSUD, bangunan ini dulu merupakan Rumah Sakit Karya Bhakti di 2014, sampai pada akhirnya diambil alih Pemerintahan Kota (Pemkot) Bogor.
"Tempat tidurnya 300 di 2014. Sekarang 482 dan targetnya di 2024 itu 682 bed. Kita juga punya cita cita sesuai mimpi pak menteri, menjadikan hospital base education," papar Bima.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.