Demi Konten, Tujuh Pemuda Bogor Tewas Tertabrak Saat Menghadang Truk Sejak 2020

lokasi yang sering dijadikan tempat Rojali beraksi ada di wilayah Jalan Soleh Iskandar, Jalan K.S Tubun, Jalan Pahlawan, Jalan Abdulah bin Nuh

Penulis: Cahya Nugraha | Editor: Vini Rizki Amelia
Warta Kota
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso 
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BOGOR - Setidaknya ada delapan kejadian aksi Rombongan Jamaah Liar (ROJALI ) yang menimbulkan sebanyak tiga orang meninggal dunia sejak 2020.
Aksi yang dilakukan Rojali yakni menghadang truk yang sedang melaju hanya demi konten.
Hal ini pun menjadi catatan tersendiri bagi Polresta Bogor Kota, sebab, aksi tak patut ditiru itu membahayakan keselamatan dan nyawa.
Terlebih di 2021 kemarin, Polres Bogor Kota memaparkan ada tiga kejadian dengan tiga orang dinyatakan meninggal dunia akibat aksi nekat tersebut.
Sementara tahun 2022, tercatat dua orang mengalami luka berat dari dua kejadian. 
Terbaru, awal tahun ini yaitu pada Kamis (5/1/2023), terjadi lagi aksi Rojali oleh sekelompok anak muda yang mencoba menghentikan sebuah truk bermuatan batu dan pasir di Jalan Soleh Iskandar.
Akibatnya, satu pemuda dinyatakan tewas akibat tertabrak.
Berdasarkan data Polresta Bogor Kota, lokasi yang sering dijadikan tempat Rojali beraksi ada di wilayah Jalan Soleh Iskandar, Jalan K.S Tubun, Jalan Pahlawan, Jalan Abdulah bin Nuh dan Jalan Tb. M. Falak (Darul Quran). 
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso menghimbau Kepada orangtua dan masyarakat untuk turut serta berperan aktif dalam mengawasi lingkungan sosial anaknya.
Salah satunya dengan tidak membiarkan anaknya bergabung dengan kelompok yang melakukan kegiatan membahayakan keselamatan. 
"Berperan aktif dalam mengawasi anaknya, terutama pada jam-jam dimana anak seharusnya berada rumah,"  ungkap Bismo berdasarkan keterangan yang diterima TribunnewsDepok.com, Kamis (12/1/2023).
Bismo menambahkan orangtua juga harus mengawasi penggunaan media sosial anak-anaknya. 
Termasuk grup yang diikuti anak di media sosial seperti Whatsapp, Facebook, dan lainnya.
"Karena fenomena ini dimulai dari media sosial sehingga harus juga dilakukan pengawasan terhadap saluran yang diikuti, terutama yang mengandung unsur kekerasan, pornografi dan konten negatif lainnya," papar Bismo. 
Tidak berhenti sampai situ, Bismo juga menghimbau para orangtua turut serta memberikan pemahaman tentang norma hukum yang berkaitan dengan lalu lintas, norma agama dan norma kesopanan baik dalam lalu lintas maupun sosial. 
Serta meminta masyarakat untuk jangan ragu memberikan informasi kepada aparatur daerah dan petugas kepolisian jika menemukan kegiatan remaja atau anak-anak yang nekad berhenti dan menumpang paksa di atas truk. 
"Sebagai pengemudi juga, kita dihimbau untuk lebih waspada dan tidak memberikan tumpangan yang dapat berisiko menyebabkan kecelakaan lalu lintas atau gangguan ketertiban dan keamanan masyarakat," tutup Bismo
Sementara berdasarkan data Polresta Bogor Kota, lokasi yang sering dijadikan tempat Rojali beraksi ada di wilayah Jalan Soleh Iskandar, Jalan K.S Tubun, Jalan Pahlawan, Jalan Abdulah bin Nuh dan Jalan Tb. M. Falak (Darul Quran). (M33) 
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved