Kabar Artis

Latief Sitepu Dilarang Jadi Artis, Pernah Ditodong Ayah Pakai Pistol hingga Jadi Penjaga Pantai

Jauh Sebelum Terkenal hingga Perankan Haji Muhidin Dalam Tukang Bubur Naik Haji, Latief Sitepu Pernah Jadi Penjaga Pantai

Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
Latief Sitepu ketika berbincang di kedai kopi Coffee Belle, Bogor pada Jumat (18/11/2022). 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Latief Sitepu dikenal publik lewat perannya sebagai Haji Muhidin, dalam sinetron Tukang Bubur Naik Haji the Series tahun 2012.

 

Latief Sitepu bertahan menjadi Haji Muhidin selama lima tahun, namun ia tetap dikenal sebagai perannya setelah sinetron Tukang Bubur Naik Haji the Series selesai.

 

Dibalik kesuksesannya memerankan Haji Muhidin, Latief Sitepu berbagi cerita tentang perjalanan kariernya di dunia akting yang bermula sebagai figuran.

 

"Awalnya tuh saya suka banget sama film. Kepikiran, pengin terlibat dalam industri ini dan akhirnya dapat tawaran jadi figuran tahun 1963," kata Latief Sitepu eksklusif kepada Warta Kota.

Pria berusia 80 tahun ini menyebut, untuk terjun ke dunia seni peran, Latief harus main belakang dengan ayahanda tercintanya.

 

Sebab, Latief mengungkapkan kalau sang ayah tak setuju dirinya menjadi seniman karena tidak punya masa depan.

 

"Sempat saya syuting jadi figuran di Menteng, dapat satu scene aja. 15 menit baru selesai, ayah saya datang sambil bawa pistol. Dia suruh saya pulang," ucapnya.

 

"Tanpa pikir panjang saya langsung pulang dan pamit sama semua tim produksi," sambungnya.

Baca juga: Semifinal Piala AFF 2022, Polda Metro Jaya Siapkan Rantis Kawal Bus Vietnam Saat Laga Vs Indonesia

Baca juga: Viral Aliff Alli Jalan Bareng dengan Ratu Rizky Nabila Setelah Cerai : Kita Hanya Teman

Suatu waktu, Latief menyebut sang ayah dinas ke luar kota. Hal itu dijadikan pria kelahiran Binjai, Sumatera Utara, 10 Mei 1942 ini sebagai kesempatan untuk kabur dari rumah.

 

Latief pun pergi ke Tanjung Priok ke tempat omnya. Ia tinggal di asrama karena pamannya bekerja sebagai anggota Brimob.

 

"Ceritanya seminggu kemudian ada penerimaan Ganyang Malaysia. Saya mikir sambil kesal karena film gabisa, saya daftar ke Brimob jadi Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), sekarang jadi Pos guard pengawal pantai," jelasnya.

 

"Saya lulus dan melakukan pelatihan selama sembilan bulan dan dikirimlah saya ke Riau untuk bersiap perang," sambungnya.

 

Latief mengakui kala itu ia sudah siap mati dalam perang. Akan tetapi, peperangan tak dirasakan olehnya karena Indonesia dan Malaysia sepakat berdamai.

 

"Terus saya mangkal di Dumai, sata keliling Kepulauan Riau lah. Begitu kembali ke pangkalan di Dumai, kenal sama wanita yang jadi istri saya," ungkapnya.

 

Kemudian, Latief dipindah tugaskan ke daerah Balawan, Medan, Sumatera Utara. Ia mengelilingi wilayah sana untuk melakukan patroli laut 

 

"Terus saya nonton televisi lah, saya melihat rekan-rekan saya sudah maju dan sukses seperti Rima Melati, Rhoma Irama, dan banyak lah. Saya jadi keinginan buat balik lagi jadi seniman sukses," katanya.

 

Suami Lailawaty Hasibuan ini pun meminta bantuan kepada sang ayah, untuk dibuatkan surat pemindahan dari Belawan ke Jakarta.

 

Baru enam bulan di Jakarta, Latief dipanggil oleh TVRI untuk mengisi program seni. Namun, ia sempat ragu karena hampir 20 tahun tidak bermain peran.

 

Kemudian, Latief diajak seorang sutradara ke Gelanggang Remaja di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat untuk mengasah kemampuan seninya lagi dan terjun di musik.

 

"Beberapa tahun kemudian ada layar lebar, akhirnya masuk. Di dinas udah ogah ogahan. Saya akhirnya pensiun, terus terjun jadi seniman lagi," ucapnya.

 

Sejak tahun 1981 hingga saat ini, Latief Sitepu aktif di dunia akting. Bahkan, ia mengakui sudah membintangi 400 judul baik sinetron stripping hingga layar lebar apapun perannya.

 

"Cuma saya sadar, saya baru dikenal publik setelah membintangi sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series selama 5 tahun jadi Haji Muhidin," ujar Latief Sitepu.

 

"Begitu terkenal baru sadar, saya biasa aja lah. Ceritanya panjang dan inilah cerita saya di dunia seni peran," sambungnya.

Baca Berita Tribunnewsdepok.com lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved