Bom Bandung

Polsek Astana Anyar yang Dibom Berjarak 1,5 Km dengan Saritem Lokalisasi Legendaris di Bandung

Bom bunuh diri adalah model pemboman Polsek Astana Anyar Bandung. Polsek Astana Anyar yang dibom Berjarak 1,5 Km dengan Saritem lokalisasi legendaris.

Penulis: dodi hasanuddin | Editor: dodi hasanuddin
Facebook Tribun Jabar
Polsek Astana Anyar yang Dibom Berjarak 1,5 Km dengan Saritem Lokalisasi Legendaris di Bandung 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BANDUNG - Polsek Astana Anyar yang dibom Berjarak 1,5 Km dengan Saritem lokalisasi legendaris di Bandung

Polsek Astana Anyar yang berada di  Jalan Astana Anyar, Nyengseret, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung mendapat serangan bom, Rabu (7/11/2022).

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, akibat ledakan tersebut dua orang meninggal dunia, satu orang adalah si pelaku peledakan bom dan seorang lainnya adalah anggota kepolisian.

Baca juga: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Ungkap Identitas Pelaku Peledakan Bom di Polsek Astana Anyar

Polisi juga sudah mengidentifikasi pelaku pengeboman dan sedang dilakukan pengembangan oleh petugas untuk mencari tahu identitas dari pelaku.

Saat ini pihak kepolisian masih menyelidi alasan Polsek Astana Anyar dibom.

Perlu diketahui bahwa Polsek Astana Anyar berada di dekat Tempat Pemakaman Umum (TPU) Astana Anyar. TPU Astana Anyar berada di Kelurahan Panjunan.

Tak hanya itu, Polsek Astana Anyar juga berdekatan dengan lokalisasi Saritem. Lokalisasi Saritem merupakan tempat prostitusi legendaris di Kota Bandung.

Saritem yang dikenal dengan sebutan Blok S berada di Gang Gardujati, Kelurahan Kebun Jeruk, Kecamatan Andir, Kota Bandung.

Jarak dari Polsek Astana Anyar ke Saritem sekira 1,5 kilometer. Hal itu diketahui dari Google Maps

Perlu diketahui juga bahwa Saritem ditutup Pemkot Bandung pada tahun 2007.

Mau tahu sejarahnya?

Dikutip dari Kompas.com yang ditulis Kontributor Bandung Rio Kuswandi pada tahun 2012 bahwa Saritem sudah berdiri sejak zaman Jepang.

Hal itu disampaikan Yadin (76), yang mengaku mengetahui banyak tentang sejarah Kota Bandung.

Baca juga: Ledakan Bom di Polsek Astana Anyar, 8 Anggota Polisi Luka-luka, Satu di Antaranya Meninggal Dunia

Yadin menyebutkan bahwa Saritem sudah dibuka sejak zaman penjajahan Jepang.

"Tempat pelacuran di Saritem memang dari zaman Jepang juga sudah ada," kata Yadin saat ditemui kediamannya, beberapa waktu lalu.

Hal tersebut dibenarkan Ece (28), salah satu calo pekerja seks komersial (PSK) Saritem yang juga sebagai warga di kawasan tersebut.

Ece menyatakan bahwa sepengetahuannya, area prostitusi di Saritem sudah dibuka sejak 1942.

"Wah, sudah lama sekali, sejak saya belum lahir juga sudah mulai dibuka," kata Ece.

Konon, kata Ece, Saritem dijadikan lokalisasi bagi para serdadu Jepang. Para PSK kala itu berjejer, dipajang dengan menggunakan kebaya di setiap rumah.

Baca juga: Pria Terobos Masuk ke Polsek Astana Anyar Saat Apel Pagi, Acungkan Senjata Tajam dan Ledakkan Bom

Kebanyakan PSK tersebut didatangkan dari desa-desa dengan cara ditipu atau dipaksa, meski ada pula yang menawarkan diri secara terang-terangan.

"Saritem dulu menjadi suguhan untuk kolonial Jepang, kemungkinan orang Jepang sendiri yang mendirikan dan mengolanya," kata Ece.

Terpapar Virus Radikal Terorisme

Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar menyayangkan peristiwa ledakan bom bunuh diri yang terjadi di Polsek Astanaanyar, Kota Bandung.

Menurutnya, bom bunuh diri itu merupakan contoh bahwa pelaku terpapar virus radikal terorisme.

"kita menyayangkan. Yang kedua inilah bentuk virus radikal terorisme yang terjadi," ujar Boy dalam rekaman suara yang disebarkan Humas BNPT, Rabu (7/12/2022).

Boy mengatakan, orang-orang yang terpapar virus radikal terorisme kerap menghalalkan segala cara.

Kemudian mereka juga selalu menggunakan kekerasan yang ekstrem.

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved