Gempa Bumi di Cianjur
Gempa Bumi di Cianjur, Puluhan Santri Al Kautsar Selamat dari Gempa yang Robohkan Atap Kanopi
Pengajar Pondok Pesantren Al Kautsar Ahmad Aburrohman mengatakan bahwa 30 santri tengah belajar pendidikan formal saat gempa mengguncang Cianjur.
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CIANJUR - Puluhan santri Pesantren Al Kautsar merangkak keluar bangunan sekolah saat gempa mengguncang Cianjur, Jawa Barat.
Berkat arahan ustad, nyawa puluhan santri tersebut selamat.
Pengajar Pondok Pesantren Al Kautsar Ahmad Aburrohman mengatakan bahwa 30 santri tengah belajar pendidikan formal saat gempa mengguncang Cianjur pada Senin (21/11/2022).
Tiba-tiba saja, guncangan terjadi pada pukul 13.21 WIB.
Saat itu kata Ahmad, seorang ustaz sekaligus guru menenangkan siswa yang berada di dalam kelas yang terletak di Nagrak, Kecamatan Cianjur, Jawa Barat.
Dengan sigap, seorang pengajar meminta para santri tenang dan tidak keluar gedung terlebih dahulu.
Setelah guncangan mulai berkurang, seluruh santri diminta keluar gedung dua lantai tersebut.
Mereka diminta ustad agar berjalan merunduk dan melindungi kepala saat keluar ruang kelas.
Ahmad menjelaskan tindakan ustad tersebut tepat. Sebab, karena intruksi tersebut para siswa tidak tertimpa kanopi depan ruang kelas yang tiba-tiba roboh pascagempa.
Namun kata Ahmad, seorang ustad yang terluka karena tertimpa kanopi.
Hal itu lantaran ustad itu panik ketika gempa terjadi dan berlari keluar ruang kelas.
"Karena berlari keluar kelas, tiba-tiba korban tertimpa kanopi yang roboh. Alhamdulilah nyawanya masih selamat dan alami luka ringan," bebernya.
Pascagempa Santri Dipulangkan
Usai masjid dan asrama di Pondok Pesantren Al Kausar roboh sebanyak 30 siswa pondok kemudian dipulangkan ke keluarga.
Sebagian siswa juga ada yang memilih mengungsi di posko pengungsian.
Selain itu, ada juga siswa yang masih dirawat di rumah sakit.
Suasana Pondok Pesantren Al Kausar dua hari pascagempa sendiri sudah kosong.
Baca juga: Gempa Bumi di Cianjur, Aliran Sungai Tertimbun Tanah Longsor Kampung Rawa Cina Desa Nagrak Banjir
Kini hanya tinggal para pengurus yang masih tinggal di Pondok Pesantren di gedung kantor pengurus pesantren.
Sementara para pengurus sendiri belum tahu kapan proses pembelajaran santri kembali dimulai.
"Kami masih rapat, masih tunggu arahan dari Kyai Haji Samsu Iskandar," tutur Ahmad.
Baca juga: Gempa Bumi di Cianjur, TNI dan Polri Evakuasi Kendaraan dari Jurang di Jalan Raya Cipanas
Sementara dua siswa yang luka berat dan seorang ustaz masih dalam perawatan di rumah sakit.
Ahmad mengaku belum tahu berapa kerugian dari bangunan roboh tersebut. Pihaknya masih menghitung kerugian robohnya atap masjid berlantai satu tersebut. (Des)