KTT G20

Ini Tantangan Universitas Indonesia Dalam Membuat Bus Listrik yang Digunakan Untuk KTT G20

Kendaraan besar memiliki bobot sangat tinggi sehingga baterai yang dibutuhkan juga besar termasuk mesinnya maupun sistem pendingin

Penulis: Gilar Prayogo | Editor: Vini Rizki Amelia
TribunnewsDepok.com/Vini Rizki Amelia
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) bersama Rektor Universitas Indonesia Prof. Ari Kuncoro beserta stakeholder menjajal pertama kali bus listrik hasil pengembangan UI di Kampus UI Depok, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jumat (10/6/2022). 

"Jadi di tahun 2020 ketika saya menjabat sebagai Direktur Inovasi dan Science Techno Park Universitas Indonesia, bus listrik sudah terlihat bentuknya dengan proses yang luar biasa," imbuhnya.

Baca juga: Ini Spesifikasi Bus Listrik Buatan Universitas Indonesia dengan TKDN Sangat Tinggi Dikelasnya

Sebelumnya, Indonesia diberi kepercayaan oleh banyak negara untuk menjadi tuan rumah dalam KTT G20.

KTT G20 adalah kelompok yang terdiri dari 19 negara dengan perekonomian besar di dunia. Selain itu ditambah dengan satu organisasi antar pemerintahan dan supranasional yaitu Uni Eropa.

G20 kali ini, Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah dan Pulau Dewata akan menjadi tempat semua kepala negara anggota G20 akan berkumpul.

 

Simak video berikut ini:

 

Namun ada kejutan yang diberikan Indonesia kepada semua anggota G20, yaitu kendaraan listrik.

Dari kendaraan roda dua listrik, mobil listrik dan yang paling spesial adalah bus listrik.

Bus listrik yang akan menjadi kendaraan utama dalam KTT G20 di Bali ini sangat spesial. Pasalnya Universitas Indonesia diberi mandat untuk menciptakan bus listrik.

Bus listrik yang semuanya dibuat dan dikerjakan oleh anak bangsa. Bahkan hampir semua komponen bus listrik adalah buatan Indonesia. (Gilar Prayogo/m34).

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved