Universitas Indonesia
Nadiem Makarim dan Luhut Binsar Bahas Transformasi Pendidikan di QS Higher Summit Asia Pasifik 2022
para guru membuka peluang untuk mengadopsi digital dari berbagai teknologi pendidikan yang dapat diberikan oleh Kemendikbudristek secara gratis
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, DEPOK - Salah satu hikmah terjadinya pandemi Covid-19 adalah transformasi pendidikan yang menghadirkan banyak perubahan besar dan membuat peluang untuk melakukan hal-hal yang belum dilakukan sebelumnya.
Termasuk diantaranya soal pendidikan. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A., mengatakan perubahan besar yang telah dilakukan mungkin tidak akan pernah bisa dirinya lakukan dalam waktu 10 tahun.
Sekalipun peruahan itu menyedot anggaran besar dalam pencapaian dalam kurun waktu 10 tahun.
Namun, dengan adanya Covid-19, Nadiem mengatakan dalam satu tahun memaksa hampir sekitar 3 juta guru di seluruh Indonesia menggunakan teknologi.
Simak video terkait berikut ini:
“Hal itu dapat terjadi karena sekolah dan guru terpaksa menggunakan teknologi untuk mengajar," papar Nadiem Anwar Makarim di hari kedua kegiatan QS Higher Ed Summit: Asia Pasifik 2022 di Hotel Intercontinental Jakarta, Rabu (09/11).
Mereka, lanjut Nadiem membuka sendiri pintu-pintu peluang untuk mengadopsi digital dari berbagai teknologi pendidikan yang dapat diberikan oleh pihaknya secara gratis untuk para guru.
"Sehingga kementerian mengambil kesempatan itu dan membangun berbagai platform pendidikan,” ujarnya.
Dalam setiap kebijakan yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Baca juga: Universitas Indonesia Jadi yang Terbaik di Indonesia, Rektorat: Berkat Dukungan Semua Pihak
Nadiem mengatakan hal tersebut dilakukan untuk melakukan tranformasi agar dapat bergerak secepat mungkin dan salah satu contoh terobosan yang dikeluarkan adalah Merdeka Belajar.
Program ini adalah kombinasi antara teori akademik dengan aplikasi dunia nyata.
Pada kesempatan yang sama, Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI (Menko Bidang Marves) hadir secara virtual.
Lubut menyebutkan bahwa, di dalam program Merdeka Belajar terdapat Program Gerilya.
Baca juga: Pejuang Akademisi Universitas Indonesia, Prof. Ali Berawi Masuk Daftar Peneliti Terbaik Dunia
Program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa perguruan tinggi baik dari program vokasi maupun teknologi untuk mengembangkan kompetensi energi terbarukan.
Serta, lanjut Luhut, sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam memerluas kegiatan akademik dan penelitian terkait energi terbarukan.
“Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) memberikan skema beasiswa untuk program magister dan Ph.D untuk mempelajari energi terbarukan di universitas terbaik di seluruh dunia," paparnya.
Baca juga: Dr. Agustin Kusumayati Sekretaris Universitas Indonesia Berharap UI Jadi Kampus Terbaik di Indonesia
LPDP juga dikatakan pria yang dijuluki LBP ini menyediakan skema pendanaan penelitian yang dikenal dengan RISPRO hingga sekitar US$ 150.000 per skema penelitian yang berfokus pada energi terbarukan.
Hasil dari upaya pemerintah dan banyak pemangku kepentingan pendidikan tinggi yang penting.
"Beberapa peringkat universitas terkemuka internasional mengakui kinerja Universitas Indonesia terkemuka di tingkat global dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) termasuk masalah energi terbarukan,” ujar Luhut.
Simak video terkait berikut ini:
Sejalan dengan yang disampaikan kedua menteri tersebut, dalam panel diskusi dengan tema Intraregional Collaboration And Influence.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Indonesia (UI), Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris, mengatakan, salah satu kunci Universitas Indonesia dalam mencapai posisi saat ini adalah dengan menggencarkan global engagement.
UI telah bekerja sama dengan mitra di 47 negara dan merupakan anggota dari 14 konsorsium regional.
Baca juga: Disdik Kota Depok Sebut Tak Ada Lagi Kegiatan Belajar Mengajar di SDN Pondok Cina 1
Selain itu, sinergi antara UI dengan program Merdeka Belajar Kemendikbudristek mendorong untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa dalam mengembangkan keterampilan sesuai dengan kebutuhan, minat, dan bakatnya.
Lebih lanjut Prof. Abdul Haris menjelaskan, kolaborasi yang dilakukan juga harus berfokus pada hasil aktual dan dampak nyata, yang menghubungkan universitas dengan dunia nyata.
Pada panel diskusi yang sama hadir tiga pembicara lainnya, yaitu Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek) Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC., Ph.D.
Baca juga: Ini Penjelasan Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono Terkait Proses Belajar di SDN Pondok Cina 1
Assistant President for ASEAN Affairs and the Creative Economy Prince of Songkla University, Asst. Prof. Dr. Supatra Davison; dan Assistant Director/ Head-Education, Youth, and Sports Division The ASEAN Secretariat, Dr. Roger Y. Chao. Jr.
Prof. Nizam menyampaikan, saat ini pemerintah sedang mentransformasikan sistem pendidikan melalui banyak aspek.
“Karena kami percaya bahwa peran terpenting pendidikan tinggi adalah mempersiapkan sumber daya manusia.,” ujarnya.
Baca juga: Polemik Trotoar Depok SDN Pondok Cina 1, Kepala DPUPR: Bukan Rencana Pribadi Saya Tapi Pemkot Depok
Pada konferensi hari kedua QS Summit tersebut, acara diawali dengan pengumuman QS Asia University Rankings 2023 dan UI berhasil menduduki peringkat ke-49 di Asia.
Posisi ini merupakan posisi tertinggi di antara perguruan tinggi lainnya yang ada di Indonesia.
Kemudian, kegiatan dilanjutkan dengan panel diskusi dengan berbagai tema, diantaranya Equal Opportunities for All, Equatable Partnerships, dan Intraregional Collaboration and Influence.
Baca juga: Peringkat Universitas Indonesia Melesat Tinggi Jadi Motivasi Tingkatkan Mutu dan Inovasi
Di akhir acara, ditutup dengan pemberian penghargaan untuk QS Stars dan QS Certificate of Recognition yang terdiri dari institusi paling berkelanjutan berdasarkan wilayah dalam berbagai bidang.
Diantaranya Recognition of Improvement, Research Excellence, Reputation Impact, dan New Entrants Award Categories.