Afifi, Pendaki Disabilitas Asal Depok Berhasil Mendaki Puncak Gunung Gede Jawa Barat
Tak seperti orang kebanyakan, pria kelahiran 1982 ini mendaki gunung dengan hanya menggunakan satu kakinya saja.
Diketahui, Vanaprastha merupakan organisasi pencinta alam yang aktif dalam kegiatan alam terbuka dan aksi-aksi kepedulian terhadap lingkungan hidup sejak tahun 1976.
"Melihat Vanaprastha open trip sebenarnya saya tidak mau ikut awalnya. Tadinya hanya memberitahukan keponakan saya saja katanya dia mau naik, kebetulan salah satu yang ada di sini (Vanaprastha) namanya mas Anung saya kenal. Ternyata mereka tetap mau sama saya juga minta ditemenin, akhirnya ya sudah mendaftar ikut bergabung," jelasnya.
Namun, Afifi sempat merasa khawatir apakah dirinya yang memiliki keterbatasan ini bisa berhasil mendaki sampai puncak.
"Karena kalau naik gunung itu kita butuh teman yang harus percaya, jadi memang salah satu saya lama tidak naik lagi itu karena teman-teman yang dahulu biasa sama saya memang bisa saya percaya mau menemani saya sabar menunggu sekarang sudah pada sibuk," ungkap dia.
Namun tak disangka, nasib beruntung berpihak padanya. Keinginan untuk kembali mendaki ke Gunung Gede akhirnya bisa tercapai berkat sosok pendamping bernama Anung Hidayah (41) yang merupakan salah satu anggota di Vanaprastha.
Baca juga: Gunung Gede-Pangrango Kembali Dibuka untuk PENDAKI, Ini Daftar Perubahan Syarat Pendakian
Anung tak seorang diri, ada dua rekannya yang ikut menemani yakni Hudiyanto (Upay) dan Ayi Kurniasi (Ayi).
"Tim Vanaprastha itu ada tiga ada mas Anung, mas Upay dan Kak Ayi. Total ada enam yang ikut. Kebetulan yang biasa sweeper yang paling belakang itu Mas Anung," ucap dia.
Sebelum mendaki gunung, Afifi juga melakukan berbagai persiapan diri, khususnya persiapan fisik dengan olahraga ringan setiap harinya.
Baca juga: Info Terkini Cuaca Depok Senin (31/10/2022), Diprediksi Hujan Ringan Sejak Siang Hingga Malam Hari
Menurutnya, selama perjalanan ke puncak Gunung Gede rasa capeknya hilang dengan menikmati pemandangan.
"Kalau waktu itu kan karena awalnya masih zaman kuliah masih muda kebanyakan dadakan bisa langsung berangkat. Tetapi kalau pendakian kemarin saya sudah sadar usia saya sekarang 40, saya tahu waktu itu bagaimana capeknya dan susahnya. Maka dari itu, persiapannya mungkin pemanasan jadi seperti berlari santai terus jalan cari yang agak jauh, yang ada tanjakannya keliling di daerah rumah saja," tutup dia. (m27)