Berita Nasional
Perubahan Perilaku Masyarakat Jadi Kunci Penting Pengurangan Sampah Laut Tahun 2025
Perubahan Perilaku Masyarakat Jadi Kunci Penting Pengurangan Sampah Laut Tahun 2025
Penulis: Dwi Rizki | Editor: Dwi Rizki
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Perubahan perilaku konsumen merupakan salah satu kunci penting dan menjadi strategi pertama dalam mencapai target pencapaian pengurangan sampah laut tahun 2025.
Hal tersebut disampaikan, Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Dirhansyah Conbul dalam dialog yang digelar Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) didukung oleh UNEP melalui SEA Sirkular Project secara online pada Rabu (5/10/2022).
Dalam dialog bertajuk ‘Penanggulangan Sampah Laut Melalui Perubahan Perilaku Konsumen untuk Mendukung Ekonomi Sirkular Plastik’ itu, Dirhansyah berharap didapatkan solusi atas permasalahan sampah laut.
Selain itu, mengoptimalkan peluang ekonomi sirkular di sektor plastik dan kemasan.
"Dialog ini bertujuan untuk mendukung kerjasama antara pemerintah, pelaku usaha, organisasi masyarakat luas dalam mencapai target 70 persen pengurangan sampah laut pada tahun 2025 sebagaimana diamanatkan oleh Perpres Nomor 83 Tahun 2018," papar Dirhansyah Conbul.
"Perubahan perilaku masyarakat sangat penting dalam mendukung pengurangan sampah plastik dan sampah lainnya di mana pengurangan sampah laut baru mencapai 28,5 persen pada periode 2018-2021," jelasnya.
Sementara itu, CEO Rebricks, Novi menyampaikan solusi inovatif dalam pemanfaatan sampah plastik.
Di antaranya pengolahan sampah plastik untuk pembuatan paving block dan batako.
"Mengurangi sampah sekaligus dapat mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat," jelasnya.
Baca juga: Miliki Faktor Muat Tinggi, DPR RI Evaluasi Biskita Trans Pakuan-Bakal Ada Penambahan Armada
Baca juga: Teror Gangster di Kabupaten Bogor Bikin Resah, Iwan Setiawan Minta Seluruh Camat Perketat Keamanan
Dalam kesempatan bersamaan, Tiza Mafia dari Alliance for Zero Waste Indonesia sekaligus Co-chair Behaviour Change Task Force National Plastic Action Partnership (NPAP) memaparkan peta jalan perubahan perilaku untuk mengurangi sampah.
"Peta jalan perubahan perilaku ini diharapkan dapat mendukung target Pemerintah untuk mengurangi sampah di laut sebesar 70 persen pada tahun 2025," jelasnya.
Sedangkan, Tulus Abadi dari Yayasan Konsumen Indonesia menyampaikan pentingnya peran serta semua pihak dalam upaya pencegahan pencemaran lingkungan.
Menurutnya, sampah tidak hanya menjadi cost center tetapi juga dapat menjadi profit center serta memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
Dalam konteks perlindungan konsumen, sangat diharapkan adanya konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab dengan menggunakan produk-produk yang ramah lingkungan.
"Sinergi yang berkelanjutan perlu didorong juga melalui perubahan perilaku konsumen, sehingga dapat mencapai target bersama untuk mengurangi sampah di laut pada tahun 2025," jelasnya.