Tragedi Kanjuruhan
Tragedi Kanjuruhan Tewaskan 125 Orang Aremania, Polri Dalami Penembakan Gas Air Mata
Tragedi Kanjuruhan Tewaskan 125 Orang Aremania, Polri Dalami Penembakan Gas Air Mata ke Arah Tribun Stadion
Penulis: Ramadhan LQ | Editor: Dwi Rizki
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Polri menegaskan pihaknya tengah mendalami soal penggunaan gas air mata yang dilontarkan ke arah tribun suporter di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada Sabtu (1/10/2022) malam.
"(Penggunaan gas air mata), itu bagian daripada materi yang sedang didalami," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan pada Senin (3/10/2022).
Tak hanya itu, pihaknya juga mendalami perihal standar operasional prosedur (SOP) pengamanan di stadion tersebut.
Termasuk soal eskalasi massa yang terjadi saat laga Arema FC vs Persebaya Surabaya.
"Materi yang didalami tentunya eskalasi-eskalasi yang terjadi di lapangan dan SOP tentunya didalami oleh tim," ujar dia.
Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo sebelumnya mengatakan, tim Labfor masih bekerja untuk mendalami dan menganalisa 32 titik CCTV di sekitar Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Dedi juga menuturkan bahwa Labfor turut memeriksa dan menganalisa enam buah handphone (HP).
"Tiga buah HP teridentifikasi milik korban dan tiga masih proses karena HP tersebut dipassword," ujarnya, Senin (3/10/2022).
Baca juga: Meski Sudah Minta Maaf, Sahabat Polisi Tetap Laporkan Baim Wong dan Paula, Ini Alasannya
Baca juga: Pria Paruh Baya di Tebet Ditemukan Tewas, Padahal Sehari Sebelumnya Masih Asik Main Layangan
"Selain itu, tim Inafis dan Labfor nantinya setelah menganalisa CCTV, tim DVI juga akan mengidentifikasi terkait terduga pelaku pengerukan di dalam dan luar stadion,” sambung dia.
Dedi mengatakan bahwa Inafis Polri bersama DVI berhasil mengidentifikasi 125 korban yang meninggal dunia.
Adapun korban luka berat ada 21 orang dan luka ringan sebanyak 304 orang.
Total korban Tragedi Kanjuruhan ada sebanyak 455 orang.
"Untuk data korban sampai siang ini, korban meninggal dunia sebanyak 125 orang. Luka berat sebanyak 21 orang dan luka ringan sebanyak 304 orang," katanya.
Dedi menambahkan, tim investigasi juga terus berkoordinasi dengan Menpora, Ketum PSSI, Pemprov Jatim, dan Forkopimda untuk mengusut tuntas kasus ini.
Ia turut mengatakan bahwa kerja tim investigasi guna mengusut Tragedi Kanjuruhan diawasi eksternal dari Kompolnas.