Berita Video

VIDEO : 127 Orang Tewas dalam Rusuh Arema-Persebaya

Kekalahan Arema FC itu kemudian berbuntut Rusuh Arema Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang Jawa Timur.

Editor: Alex Suban

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, MALANG - Rusuh Arema Persebaya menelan korban jiwa hingga 127 orang.

Korban meninggal setelah laga Arema FC Vs Persebaya Surabaya diperkirakan masih bisa bertambah.

Ratusan orang masih dirawat di sejumlah rumah sakit (RS) di Malang, Jawa Timur.

Simak Video Berikut :

Derbi Jawa Timur yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan Malang Sabtu (1/10/2022) berakhir dengan skor 2-3 untuk kemenangan Persebaya.

Kekalahan Arema FC itu kemudian berbuntut Rusuh Arema Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang Jawa Timur.

Stadion Kanjuruhan menjadi tuan rumah laga pekan ke-11 Liga 1 2022-20233 antara Arema FC dan Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10/2022).

 

Penjelasan Kapolda Jawa Timur

Kompas.com memberitakan, tragedi Stadion Kanjuruhan menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit.

Sebanyak 127 orang dilaporkan meninggal dunia dan ratusan lainnya dirawat di rumah sakit (RS).

Stadion Kanjuruhan menjadi tuan rumah laga pekan ke-11 Liga 1 2022-20233 antara Arema FC dan Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10/2022).

Bertajuk derbi Jawa Timur, duel Arema FC vs Persebaya berlangsung ketat.

Baca juga: Liga 1 Dihentikan Sepekan Buntut Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Usai Laga Arema FC Vs Persebaya

Baca juga: Persija vs Persib, Krmencik dan David da Silva Siapa Cetak Gol Duluan? Ini Susunan Pemain Persija

Lima gol tercipta dalam laga ini.

Tim tamu Persebaya unggul dua gol lebih dulu melalui aksi Silvio Junior (8') dan Leo Lelis (32').

Arema FC kemudian berhasil kedudukan lewat brace Abel Camara pada pengujung babak pertama (42', 45+1' -pen).

Suporter Arema FC, Aremania turun ke dalam stadion usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022).
Suporter Arema FC, Aremania turun ke dalam stadion usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). (Surya/Purwanto)

Namun, gol Sho Yamamoto pada menit ke-51, memastikan Arema bertekuk lutut di hadapan Persebaya dengan skor 2-3.

Hasil pertandingan derbi Jatim ini ternyata tidak bisa diterima pendukung Arema FC.

Mereka kecewa dan langsung berhamburan masuk ke lapangan dengan meloncati pagar, membuat situasi tak terkendali. Jajaran pengamanan pun terlihat kewalahan menghalau kericuhan tersebut.

Baca juga: Persib Vs Persija, Manuel Perez: Menang di Laga Ini Sepertinya Lebih Penting Ketimbang Juara Liga

Baca juga: Fadil Sausu Kapten Tim Bali United Menilai Persaingan Tim Papan Atas Liga 1 Sangat Ketat

Situasi makin tak terkendali ketika pihak keamanan menembakkan gas air mata ke arah tribune penonton.

Kericuhan di Stadion Kanjuruhan menimbulkan korban yang tidak sedikit.

Menurut keterangan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, sebanyak 127 orang tewas, termasuk dua anggota Polri.

"Dalam kejadian tersebut telah meninggal 127 orang, dua di antaranya anggota Polri," ungkap Nico dalam jumpa pers di Malang, Minggu (2/10/2022) dini hari.

Niro merinci, dari jumlah korban tewas, 34 di antaranya meninggal dunia di stadion, sisanya di rumah sakit.

Selain itu, polisi mencatat, ada sekitar 180 orang yang tengah dirawat di sejumlah rumah sakit.

Dugaan sementara, para korban terinjak-injak suporter lain, serta sesak nafas akibat semprotan gas air mata jajaran keamanan.

Baca juga: VIDEO : Jakmania Geruduk Markas Persija Jakarta Beri Dukungan Kalahkan Persib Bandung

Baca juga: Optimis Persija Menang Atas Persib, Rizki Berharap Michael Krmencik dan Kudela Cetak Gol

Liga 1 Dihentikan 

Akibat insiden ini, kompetisi Liga 1 dihentikan untuk sementara selama sepekan. PT LIB dan PSSI sudah mengonfirmasi hal tersebut.

Tragedi stadion terbesar kedua sepanjang sejarah Menilik data dari Football Stadiums, insiden di Kanjuruhan merupakan tragedi stadion sepak bola terbesar kedua dalam sejarah jika melihat jumlah korban meninggal.

Adapun kejadian paling memilukan dalam sejarah sepak bola terjadi pada 24 Mei 1964 di Estadio Nacional, Lima, Peru.

Saat itu, Peru bertanding melawan Argentina dalam kualifikasi Olimpide.

Peru tertinggal 0-1 dan berhasil menyamakan kedudukan pada menit-menit akhir. Namun, gol penyama kedudukan Peru dianulir oleh wasit.

Hal itu kemudian menimbulkan kerusuhan yang mengakibatkan 328 orang tewas.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tragedi Stadion Kanjuruhan: 127 Orang Meninggal Dunia, 180 Dirawat di RS", Penulis : Faishal Raihan 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved