Universitas Indonesia
Tim Pengmas Universitas Indonesia dari FKUI Turun ke Labuhan Bajo, Beri Penyuluhan Penyakit Darah
Tim pengabdian masyarakat (pemgmas) Universitas Indonesia ini diketuai oleh Prof. Dr.rer.nat. Dra. Asmarinah, MS.
TRIBUNNEWSDEPOK.COM --Tim pengabdian masyarakat (pengmas) dari Program Doktor Ilmu Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) mengadakan penyuluhan dan konsultasi kesehatan tentang penyakit kelainan darah.
Seperti dilansir dari laman resmi Universitas Indonesia, kegiatan dipusatkan di Puskesmas Labuan Bajo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, dengan target peserta adalah ibu hamil dan dan pelajar putri dari SMPN 1 Komodo dan MAN Labuan Bajo.
Tim pengabdian masyarakat (pemgmas) Universitas Indonesia ini diketuai oleh Prof. Dr.rer.nat. Dra. Asmarinah, MS.
Menurut Prof. Asmarinah, pengmas yang dilakukan di Labuan Bajo ini bertujuan untuk memperkenalkan tentang darah dan penyakit darah kepada masyarakat, sehingga mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat dan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit yang bisa menyerang.
Menurut Donny Naupar, B.Sc., M.Si.Med, dokter Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI) anggota tim pemgmas UI salah satu penyakit darah adalah Thalassemia.
“Thalassemia merupakan penyakit gangguan pembentukan bahan pengangkut oksigen (hemoglobin) yang ada di dalam sel darah merah, sehingga sel darah merah mudah pecah. Thalassemia dapat diturunkan dari orang tua kepada anaknya dan hingga saat ini belum ada obatnya. Untuk memeriksa thalassemia dapat dilakukan pemeriksaan darah lengkap, tes genetic, dan elektroforesis hemoglobin,” ujarnya.
Penyuluhan kesehatan berupa seminar disampaikan oleh dosen dan mahasiswa S3 Ilmu Biomedik FKUI.
Beragam materi seputar darah diberikan kepada masyarakat dalam penyuluhan ini.
Salah satunya adalah pengertian dan pengenalan darah yang disampaikan oleh dr. Rahimi Syaidah, Ph.D.
Dalam paparannya Rahimi mengatakan darah merupakan cairan berwarna merah dan kental yang terdapat di dalam tubuh yang mengandung plasma dan sel.
Darah berperan untuk membawa oksigen dan nutrisi, serta membantu tubuh untuk menjalankan fungsinya dengan baik.
Darah terdiri dari plasma (55 persen) yang membawa air, nutrisi, dan garam, dan sel darah (45 persen) yang didalamnya terdapat sel darah merah, sel darah putih, dan platelet atau trombosit.
Materi berikutnya adalah tentang jenis-jenis golongan darah dan transfusi.
“Sebaran jenis golongan darah yang tersebar di Indonesia adalah golongan darah O sebanyak 37 persen, golongan darah B sebanyak 29 persen, golongan darah A sebanyak 26 persen, dan golongan darah AB sebanyak 8 persen. Tipe golongan darah O disebut sebagai donor universal karena bisa didonorkan kepada seluruh jenis golongan darah namun tidak dapat menerima donor dari golongan darah selain O,” ujar dr. Dewi Sukmawati, M.Kes., Ph.D.
Baca juga: Dua Mahasiswa Universitas Indonesia Asal Bali Raih IPK Sempurna 4 dari FT dan FMIPA
Narasumber lain menjelaskan tentang penyakit-penyakit kelainan pada darah seperti Anemia dan Thalassemia.
“Anemia merupakan kondisi dimana tubuh memiliki kekurangan sel darah merah atau ketika sel darah merah tidak berfungsi untuk membawa oksigen. Beberapa gejala anemia adalah cepat lelah, lesu, pucat kekuningan, denyut jantung cepat dan nafas pendek, pusing, Hb < 13>
Baca juga: Universitas Indonesia UI Lakukan Terebosan Baru Wisuda Jadi Doktor Rieke Diah Pitaloka Ditemani Anak
“Pelaksanaan pengmas ini dilatarbelakangi minimnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit kelainan darah yang mengakibatkan tingginya angka kesakitan akibat penyakit kelainan darah seperti anemia, thalassemia, leukeumia, dan inkompatibilitas golongan darah. Selain penyuluhan, dilakukan pula layanan pemeriksaan dan konsultasi kesehatan berupa pemeriksaan golongan darah dan Hemoglobin (HB). Pengmas ini juga dibuat sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin 8, yaitu pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi. Warga yang sehat, diyakini akan mampu untuk menjalankan pekerjaannya dengan baik dan secara tidak langsung akan menumbuhkan perekonomian,” kata Prof. Asmarinah.
Tim pengmas berharap penyuluhan dan konsultasi kesehatan yang diberikan diharapkan dapat menjadi pengetahuan baru tentang darah dan penyakit darah seperti anemia dan thalassemia.
Baca juga: Gelar Kongres Kedua, Paguyuban Daksinapati Universitas Indonesia Luncurkan Buku & Reuni Akbar
Melalui pemeriksaan yang dilakukan, masyarakat juga mengetahui golongan darah mereka dan bagi yang terindikasi mengalami sakit bisa mendapatkan resep obat melalui konsultasi dokter gratis yang dilaksanakan.
Prof. Asmarinah berharap kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan pada Agustus 2022 ini dapat berlanjut hingga tercapainya masyarakat Labuan Bajo yang memiliki kualitas kesehatan yang tinggi, dan menurunnya angka kesakitan akibat penyakit kelainan darah.