Kota Bogor

Sukses Tumbuhkan Bunga Rafflesia Arnoldi, Ini Metode yang Digunakan Peneliti Kebun Raya Bogor

Sukses Tumbuhkan Bunga Rafflesia Arnoldi, Ini Metode yang Digunakan Peneliti Kebun Raya Bogor

Penulis: Cahya Nugraha | Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
Rafflesia Arnoldi di Kebun Raya Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat pada Rabu (14/9/2022). 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BOGOR - Lama dinanti, bunga Rafflesia Arnoldi R. Br akhirnya tumbuh dan mekar di Kebun Raya Bogor.

Peneliti Kebun Raya Bogor mengaku melakukan sejumlah metode yang berbeda dengan penumbuhan Raflesia Padma. 

"Hari ini hari yang cukup istimewa karena ada Raflesia Arnoldi yang mekar untuk pertama kalinya di Kebun Raya Bogor (KRB)," Periset dan Kurator Koleksi Rafflesia Kebun Raya Bogor, Sofi Mursidawati kepada wartawan di lokasi, Rabu (14/9/2022).

 

Sofi menyebut, penelitian bunga Rafflesia Arnoldi ini sudah dilakukan sejak tahun 2006 silam. Penelitian ini merupakan lanjutan oleh Botanis Belanda yang dulu pernah berdiam di Bogor tahun 1850-an.

"Penelitian ini sudah dimulai sebenarnya. Namun banyak sekali informasi yang dianggap para reviewer kurang valid karena dokumentasinya kurang. Sejak saat itu, tahun 2004 direktur KRB pada saat itu menginstruksikan kepada saya untuk kembali melanjutkan penelitian yang sudah lama tertunda ini, dan sebetulnya tidak berhenti sama sekali. Namun keberhasilan memang belum berpihak," ungkapnya.

 

Sofi menuturkan pada akhirnya, bunga tersebut bisa tumbuh dan mekar di kawasan Kebun Raya Bogor untuk pertama kalinya.

 

Adapun metode yang digunakan untuk menumbuhkan Raflesia Arnoldi kali ini pun agak berbeda dengan Raflesia Padma.

 

Bunga ini hasil inokulasi biji Ralfesia Arnoldi ke dalam tumbuhan inangnya yakni Tetrastigma lanceolarium (Roxb.) Planch.

Baca juga: Ondrej Kudela Dipanggil Timnas Ceko, Jakmania Khawatir Lini Pertahanan Persija Saat Lawan Persib

Baca juga: Digugat Cerai Roro Fitri, Andre Irawan Bakal Pertahankan Pernikahan Demi Sang Buah Hati

Inangnya ini sendiri merupakan tumbuhan yang didapatkan KRB melalui pertukaran biji dengan salah satu Kebun Raya di Amerika Latin. 

 

"Dan menurut catatan pohon inangnya sendiri sudah ada di KRB sejak tahun 52 berupa biji. Dan pada tahun 53 sudah ditanam di KRB. Jadi inangnya sendiri sudah berumur 69-70 tahun hari ini," jelasnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved