Kecelakaan
Update Kecelakaan Maut di Jalan Sultan Agung Kota Bekasi, Polisi : Akibat Rem Blong
Update Kecelakaan Maut di Jalan Sultan Agung Kota Bekasi, Polisi : Akibat Rem Blong
Penulis: Ramadhan LQ | Editor: Dwi Rizki
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BEKASI - Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan menegaskan kecelakaan maut yang terjadi di Jalan Sultan Agung, Kota Baru, Kota Bekasi, diduga akibat rem blong.
Hal tersebut berdasarkan dari hasil penyelidikan yang dilakukan.
"Jadi penyebab yang benar itu saya sudah koordinasi dengan Dirlantas dan penyidik laka itu akibat rem blong," ujar Zulpan, Kamis (1/9/2022).
Zulpan membantah bahwa kecelakaan maut tersebut akibat human error.
"Jadi ini harus dipertegas, jadi penyebab laka lantas itu rem blong," kata dia.
Sopir truk trailer itu, tuturnya, diduga lalai hingga mengakibatkan terjadinya kecelakaan maut tersebut.
Sang sopir bahkan dapat dipidana karena kelalaiannya.
"Rem blong itu kelalaiannya mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain. Itu ada pasalnya, bisa dipidana," ujar Zulpan.
Ditetapkan Tersangka
Ahmad Saeful (30) pengemudi truk trailer yang terlibat kecelakaan hingga mengakibatkan 10 orang tewas di Jalan Sultan Agung, Kota Baru, Kota Bekasi ditetapkan sebagai tersangka.
Penetapan tersangka ini pun disampaikan oleh Kasat Lantas Polres Metro Bekasi Kota AKBP Agung Pitoyo, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan atas insiden kecelakaan maut itu.
"Iya betul sudah (tersangka)," kata AKBP Agung Pitoyo, Kamis (1/9/2022).
Diungkapkan Agung, setelah kemarin keterangan dari supir truk berubah ubah karena karena shock atas insiden itu.
Tersangka mengaku jika kecelakaan terjadi karena hilang kendali saat membawa truk bermuatan besi itu.
"Diduga lelalaian saat mengemudi, mengantuk," katanya.
Baca juga: Tak Tahan Macet, Jim Brickman Jalan-Jalan Keliling Jakarta Naik Sepeda Motor
Baca juga: Kolaborasi dengan Kemenag RI, Wakil Bupati Rembang Gus Hanies Dukung Budidaya Anggur
Sebelumnya, Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Aan Suhanan mengatakan jika kecelakaan maut yang terjadi di Jalan Sultan Agung, Kota Baru, Kota Bekasi, Rabu (31/8) kemungkinan bukan disebabkan karena permasalahan pengereman.
Sebab, petugas kepolisian yang melakukan pemeriksaan menemukan adanya tanda-tanda bekas pengereman yang dilakukan oleh pengemudi sebelum akhirnya terjadi kecelakaan.
"Ada sekitar 5 meter (tanda pengereman), tapi kita selidiki nanti dengan teknologi yang kita punya, nanti ketahuan bagaimana kecepatannya, posisi truknya himana, pengeremannya bagaimana," kata Brigjen Aan Suhanan, Rabu (31/8/2022).
Sementara, Ditlantas Polda Metro Jaya melaksanakan olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan maut di Jalan Sultan Agung, Kota Bekasi, Kamis (1/9). Oleh TKP menggunakan alat 3D Laser Scanner.
Kasi Laka Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, Kompol Edy Purwanto mengatakan dalam kegiatan olah TKP ini pihaknya melakukan pengukuran di lokasi kejadian dengan pengambilan gambar video melalui alat 3D Laser Scanner.
"Dengan alat ini, hasilnya nanti berupa video rekontruksi akan terlihat sebelum, sesaat, dan sesudah terjadinya kecelakaan lalu lintas," kata Kompol Edy Purwanto, Kamis (1/9/2022).
Diungkapkan oleh Edy, dalam proses pengambilan gambar dalam olah TKP kecelakaan maut di Jalan Sultan Agung Kota Bekasi, pihaknya mengambil sebanyak 8 titik gambar video di lokasi kejadian.
"Kemudian 3D scener ini, kami mengambil 8 titik pengambilan video, dimana di masing masing titik itu, antara titik satu dengan titik lainnya berjarak 15 meter," katanya.