Narkoba

Pengedar Narkoba Ngaku Temukan Biji Koka di Kebun Raya Bogor, Sat Narkoba Polresta Bogor Gelar Sidak

Pengedar Narkoba Ngaku Temukan Biji Koka di Kebun Raya Bogor, Sat Narkoba Polresta Bogor Gelar Sidak

Penulis: Cahya Nugraha | Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
Sat Narkoba Polresta Bogor Kota melakukan pemeriksaan di Kebun Raya Bogor pada Senin (8/8/2022). 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BOGOR -Pengakuan pengedar Narkoba, SDS (51) yang mengklaim awal mula membudidayakan tanaman koka berasal dari biji koka di Kebun Raya Bogor segera ditindaklanjuti jajaran Polresta Bogor Kota.

Dipimpin langsung oleh Kasat Narkoba Polresta Bogor Kota, Kompol Agus Susanto, Jajaran Polresta Bogor Kota langsung melakukan pemeriksaan di Kebun Raya Bogor pada Senin (8/8/2022) 

Dalam pemeriksaan tersebut ditemukan sejumlah fakta, di antara lain Erythroxylum coca atau tanaman penghasil biji koka bahan dasar kokain tidak ditemukan di Kebun Raya Bogor. 

 

Agus menjelaskan di Kebun Raya Bogor hanya mempunyai tanaman yang bernama Erythroxylum Novogranatense yang berasal dari Amerika Selatan dan Erythroxylum Cuneatum yang berasal dari Indonesia. 

 

Sejarah pohon tersebut ada di Kebun Raya Bogor hasil pertukaran biji antara Kebun raya Bogor dengan Kebun Raya Kongo Belgia pada tahun 1927.

 

Kedua tanaman tersebut masih satu keluarga dengan tanaman Erythroxylum Coca yang berasal dari Amerika Selatan. 

 

"Tanaman Erythroxylum Novogranatense yang ada di Kebun Raya Bogor sudah mati 2022," ucap Agus

 

"Erythroxylum Cuneatum tanamam lokal Indonesia masih hidup dan itu berbeda sekali, pohonnya gede. Kalau yang dua jenis pohon ini (Erythroxylum Novogranatense dan Erythroxylum coca) paling dua meter tingginya tidak bisa tinggi, tapi yang di Indonesia lokal itu kayak pohon besar aja, tapi itu nggak termasuk jenis dari Amerika Selatan," tambah Agus.

Terpisah Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko menuturkan mengenai pemberitaan yang menyebutkan bibit koka berasal dari KRB perlu diluruskan mengingat koleksi yang ada di KRB adalah Erythroxylum novogranatense BUKAN koka (Erythroxylum coca). 

 

"Berdasarkan data di bagian registrasi, tanaman ini (Erythroxylum novogranatense) berasal dari Hort. d'Ela Congo Belge, diterima di KRB sejak tgl 29 November 1927 dan ditanam di vak. XV.J.B.VI.7. Tanaman ini kemudian diperbanyak dan ditanam di Vak XV.J.B.VI.18. pada 20 Januari 1978. Tanaman koleksi tersebut mati terkena hama di KRB tahun 2022," ucapnya. 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved