Dikenal Sebagai Dermawan yang Tiap Jumat Santuni Anak Yatim, Yoyoh Kaget Ade Yasin Terjerat Korupsi

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BOGOR - Bupati Bogor nonaktif, Ade Yasin akan menjalani sidang perdana terkait kasus korupsi di Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat pada hari ini, Rabu (13/7/2022). 

Kabar tersebut disesalkan tetangga Ade Yasin, Yoyoh di Rumah Ade Yasin di Jalan H Neran, Sukahati, Cibinong, Kabupaten Bogor. 

Dirinya pun mengaku kaget ketika mengetahui Ade Yasin ditangkap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

Sebab, Ade Yasin di mata tetangga adalah sosok yang dermawan. 

Dia katanya seringkali menyantuni anak yatim atau warga kurang mampu. 

"Kaget pas denger kabar ibu dibawa KPK," ucap Yoyoh yang merupakan tetangga dekat Ade Yasin.

Yoyoh bercerita bahwa sosok Ade Yasin sering kali kerap mampir ke rumahnya.

"Ibu kalo mantau pembangunan rumahnya, suka mampir ke sini, nanyain kabar saya dan keluarga, kita ngobrol diteras rumah ataupun bertanya 'masak apa ibu hari ini', " ucap Yoyoh menirukan gaya Ade Yasin.

Diakui Yoyoh setiap hari Jumat, Ade Yasin sering pula memberikan satuan kepada anak-anak yatim piatu di rumahnya.

Baca juga: Penembakan Ajudan Ferdy Sambo Dipertanyakan, Kompolnas Minta Masyarakat Tunggu Hasil Penyidikan

Baca juga: Harga Pangan Depok Rabu (13/7/2022), Cabe Hijau Naik Rp 15.028/ Kg Dalam Dua Hari

"Ibu setiap hari Jumat rutin kasih santunan ke anak anak panti di rumahnya dan itu tidak sekali dua kali, tapi memang rutin dilakukannya tiap Jumat," kata Yoyoh.

Ketika disinggung terkait sidang pada hari ini, diketahui bahwa Yoyoh tidak mengetahui bahwa hari ini merupakan sidang pertamanya Ade Yasin.

Ia hanya berharap semoga Ade Yasin diberikan kekuatan dan ketabahan.

"Sidangnya hari ini? Saya hanya berharap semoga ibu diberikan kekuatan hingga bisa kembali bersama keluarganya, " Tutup Yoyoh.

Perlu diketahui bahwa sebelumnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Ade Yasin pada 26 April 2022 dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT).

Disebutkan Ia dan anak buahnya sedang melakukan suap kepada pegawai Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Suap tersebut ditujukan agar BPK tidak mempermasalahkan sejumlah kejanggalan dalam laporan keuangan Pemkab Bogor.

Selanjutnya, Ade juga ingin agar Laporan Keuangan Pemkab Bogor mendapatkan predikat wajar tanpa pengecualian (WTP).

Uang suap tersebut berjumlah mencapai Rp1,9 miliar. Mereka adalah Anthon Merdiansyah, Arko Mulawan, Hendra Nur Rahmatullah Karwita dan Gerri Ginanjar Trie Rahmatullah.

Sementara itu KPK turut pula menetapkan Sekretaris Dinas Dinas PUPR Kabupaten Bogor, Maulana Adam, Kepala Sub Bidang Kas Daerah BPKAD Kabupaten Bogor, Ihsan Ayatullah dan Pejabat Pembuat Komitmen pada Dinas PUPR Kabupaten Bogor, Rizki Taufik sebagai tersangka pemberi suap.