Kota Bogor

Pimpin Kick Off Tim Percepatan, Dedie A Rachim Kebut Pembangunan Trem di Kota Bogor

Dedie Pimpin Kick Off Pembentukan Tim Pembangunan dan Percepatan Perkeretaapian

Penulis: Cahya Nugraha | Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
Plh. Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim memimpin Kick Off Pembentukan Tim Pembangunan dan Pengembangan Percepatan Perkeretaapian di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor pada Senin (11/7/2022) 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Plh. Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim memimpin Kick Off Pembentukan Tim Pembangunan dan Pengembangan Percepatan Perkeretaapian di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor.

Sejumlah arahan, masukan dan saran disampaikan semua pihak yang hadir dalam acara tersebut.

 

Selain perwakilan perangkat dinas terkait, acara tersebut dihadiri para asisten dan perwakilan dari pihak Colas Rail.

 

Dedie menuturkan program yang dibahas merupakan hasil rekomendasi Bogor Transportation Program (B-TOP) dan untuk kajiannya mendapatkan dana dari donor GIZ.

Menurut Dedie, semua pihak di Kota Bogor harus memiliki tanggung jawab terhadap program tersebut.

 

Guna mencapai tujuan tersebut, Bappeda Kota Bogor diminta untuk membuat Balanced Scorecard.

 

"Jadi masing-masing akan terdapat turunan kegiatan demi mencapai goals tersebut. Perpindahan Pasar Bogor di Suryakencana bertujuan sebagai redistribusi pergerakan masyarakat di wilayah tersebut, ini juga berkorelasi dari goals peresmian trem," kata Dedie.

Baca juga: Tak Hanya Gertak, Politisi PSI Minta Anies Cabut Izin Industri Penghasil Polusi

Baca juga: Anies Diminta Tak Salahkan Wilayah Penyangga Buntut Pencemaran Udara di Jakarta

 

Kepala Bappeda Kota Bogor, Rudy Mashudi menyebutkan, dalam penyusunan program trem membutuhkan kerja sama dan kerja keras semua pihak mengingat banyaknya dimensi yang harus dipersiapkan.

 

"Jadi ada tiga hal yang menjadi kepentingan kita, yaitu aspek regulasi yang perlu dikoordinasikan dengan internal, provinsi maupun pusat terkait trem. Selanjutnya dari sisi teknis dan ketiga adalah terkait komersialisasi atau pembiayaan untuk keberlanjutan dari program trem ini," papar Rudy.

"Jadi ke depan ketiga hal tersebut kita konsolidasi dan akan kita bentuk untuk proses percepatan, pengembangan dan perencanaan trem itu sendiri," jelasnya.

 

Selanjutnya, Ahli Transportasi, Yayat Supriatna mengungkapkan perlunya dibentuk tim percepatan agar dapat fokus pada regulasi, teknis tanpa melupakan esensi komersialnya.

Menurut Yayat, visi dan misi yang ada tanpa 'gizi' adalah mimpi. 'Gizi' tersebut yang diharapkan menjadi kekuatan besar dalam konteks pengembangan angkutan.

 

“Kota Bogor harus betul-betul percaya diri bahwa ini bukan main-main, sanggup karena sudah punya pengalaman dalam penataan transportasi. Urban tourism merupakan salah satu kekuatan Kota Bogor, untuk itu Kota Bogor sebaiknya mampu mengoptimalkan identitas urban tourism dan dapat bersinergi dengan rencana pariwisata di wilayah sekitarnya," tutur Yayat.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved