Cipta Cendikia Football Academy, Menggabungkan Sekolah Sepak Bola dan Pembelajaran

Cipta Cendikia Football Academy didirikan tahun 2016. Sekolah ini menggabungkan akademi, bakat sepak bola dan attitude.

Penulis: murtopo | Editor: murtopo
Tribunnewsdepok.com/Murtopo
Wawancara dengan Kepala Sekolah SMP Cipta Cendikia Riesta Aprilia, tentang Cipta Cendikia Football Academy yang telah melahirkan bibit-bibit pesepak bola potensial masa depan untuk Indonesia. 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CIBINONG -- Sekolah Cipta Cendikia di Jalan R Aspia Karadenan, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menjadi salah satu sekolah di Kabupaten Bogor yang memiliki akademi sepak bola yang telah menciptakan bibit pesepak bola berprestasi.

Menurut Kepala Sekolah SMP Cipta Cendikia Riesta Aprilia, didirikannya Cipta Cendikia Football Academy atas dasar mimpi ingin membuat pendidikan yang betul-betul menyadari bahwa setiap anak memiliki keunikan potensinya.

"SMP Cipta Cendikia berdiri tahun 2013, kemudian Cipta Cendikia Football Academy didirikan tahun 2016. Sekolah ini menggabungkan akademi, bakat sepak bola dan attitude," ujar Riesta Aprilia.

Meski setiap hari berlatih sepak bola, siswa di Cipta Cendikia Football Academy tetap melakukan kegiatan belajar yang sama seperti sekolah pada umumnya.

Kata Riesta Aprilia dalam metode pembelajaran yang diterapkan di sekolah Cipta Cendikia, pihaknya mengadopsi pembelajaran dari Jerman, berupa kurikulum yang mengedepankan pembelajaran layaknya sesuatu yang menyembuhkan anak dari trauma dan ketidaksukaan sehingga dengan sendirinya bisa memunculkan potensi-otensi yang dimiliki anak.

"Pembelajaran tetap sama ada matematika dan lain-lain, tapi metode kita tidak mengambil seluruh topik. Kami belajar matematika misalnya, tidak hanya duduk di kelas tapi juga observasi keliling sekolah bahwa matematika bertebaran di sekeliling kita, ujarnya.

Sementara terkait dengan sekolah sepak bola, Cipta Cendikia Football Academy menggabungkan sepak bola dengan pendidikanm pagi hari dan sore hari siswa berlatih sepak bola dan di jalm belajar mereka belajar layaknya siswa seolah lainnya.

Baca juga: Tim IJSL U-12 akan Mewakili Indonesia di Turnamen Sepak Bola Usia Dini Gothia Cup Swedia 2022

"Untuk siswa akademi sepak bola, pagi mereka latihan dan setiap jam 7.30 WIB mereka belajar, dan sorenya latihan lagi. Untuk anak-anak sepak bola mereka tinggal di asrama, jika jadwal latihan mereka latihan dan ketika belajar mereka belajar," ujar Riesta Aprilia.

Selain berlatih sepak bola dan bejalar pelajaran akademik, siswa di Cipta Cendikia Football Academy juga terus diajarkan tentang cinta beribadah dan kebersamaan di anatara siswa.

Lebih lanjut Riesta Aprilia mengatakan bahwa pihaknya juga berusaha mematahkan mitos bahwa anak-anak pecinta olah raga itu lemah di bidang akademis.

Kata Riesta Aprilia anak-anak yang belajar sepak bola ini ternyata tidak ketingalan dari anak-anak yang lain, justru beberapa dari mereka mampu mengungguli teman-temannya.

Baca juga: Tak Semua Warga Depok Masuk Sekolah Negeri, Pemkot Depok Berikan Kebijakan Bantuan Pendidikan

"Kita berusaha mematahkan mitos soal anak-anak pecinta olah raga itu lemah di akademis, itu mitos jangan percaya. Karena anak-anak pecinta olahraga itu aliran oksigen ke otak lebih banyak dari pada anak yang kurang gerak, harusnya mereka lebih segar dan lebih mudah menerima pelajaran," ujar Riesta Aprilia.

Selain belajar dan latihan sepak bola siswa di Cipta Cendikia Football Academy juga diberikan ruang berekspresi di bidang kesenian berupa amphitheater di dekat asrama.

"Jadi setiap pagi kita berkumpul di amphitheater, setiap kelas yang bertugas memberikan performence bisa baca puisi, pantun, bermain musik, kadang-kadang mereka pimpin games. Di sinilah betul-betul kita mengedepankan ajas kebersamaan dan kesetaraan," ujarnya.

Baca juga: Tingkatkan Mutu Pendidikan, Dinas Pendidikan Kota Bogor Implementasikan Kurikulum Merdeka

Lebih lanjut Riesta Aprilia mengatakan bahwa lulusan dari SMP Cipta Cendikia dan Cipta Cendikia Football Academy sudah diterima di fakultas teknik UI.

Sementara di dunia sepak bola Cipta Cendikia Football Academy sudah memiliki sejumlah prestasi.

"Sejak Cipta Cendikia Football Academy berdiri tahun 2016, di tahun 2017 kami juara 3 di Gothia Cup Cina 2018, juara 1 serta di tahun 2019 juara 1 dan satu anak kita jadi pemain terbaik di Cina namanya Hanif Ramadan. Dia terpilih di Garuda Select, sebulan lalu baru pulang dari Inggris dan akan masuk Timnas U-16," ujarnya.

Riesta Aprilia juga mengunkapkan cara untuk calon sisiwa yang ingin bersekolah di Cipta Cendikia Football Academy.

Baca juga: Sekolah Islam Terpadu As Shof Depok Wisuda 70 Siswa-siswi SD, SMP hingga SMA

Calon sisiwa Cipta Cendikia Football Academy harus melalui beberapa seleksi dan tes, seperti tes fisik, skil sepak bola.

Pihak sekolah juga melakukan observasi trial dari Senin hingga Jumat untuk melihat keseharian calon sisiwa, bagaimana adaptasi dengan sesama, kedekatan khusus untuk mengenal karakter anak, ujarnya.

Terkait biaya pendidikan di Cipta Cendikia Football Academy, Riesta Aprilia mengatakan bahwa biaya uang masuh sekolah sebesar Rp 20 juta untuk kelas 7 sampai kelas 13 atau SMA.

Sementara biaya bulanannya sebesar Rp 4 juta, biaya tersebut sudah termasuk biaya asrama, belajar, latihan sepak bola, dan makan sehari-hari.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved