Kisah Inspiratif

Bertahan di Masa Pandemi, Ini Kunci Sukses Pelaku UMKM di Kabupaten Bogor

Bertahan di Masa Pandemi, Ini Kunci Sukses Pelaku UMKM di Kabupaten Bogor

Penulis: Hironimus Rama | Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
Pemilik Rumah Nahla Food & Beverage Kecamatan Tamansari, Intan Pratiwi 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CIBINONG - Pandemi Covid-19 selama lebih dari 2 tahun terakhir memukul sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Bogor.

 

Banyak pelaku UMKM yang tutup karena dampak pandemi. Namun tak sedikit pula yang bertahan, bahkan meraih kesuksesan.

 

Beberapa diantara pelaku UMKM yang sukses adalah Madu Albantani di Kecamatan Klapanunggal dan Rumah Nahla Food & Beverage di Kecamatan Tamansari.

 

Lalu, apa kiat sukses mereka mengelola UMKM sehingga bisa bertahan di masa pandemi Covid-19?

 

Pemilik Rumah Nahla Food & Beverage Kecamatan Tamansari, Intan Pratiwi menjelaskan kunci sukses bertahan di masa pandemi ini adalah memanfaatkan teknologi digital.

"Selama 4 tahun ini, saya fokus promosi dan jualan secara online. Terlebih saat pandemi Covid-19," kata Intan, Jumat (24/6/2022).

 

Dengan llatar belakang sebagai ibu rumah tangga yang memiliki hobi membuat kue, Intan mulai membuka usaha pada tahun 2010.

 

Dia membuat berbagai produk makanan dan minuman seperti sambal kurma,

kukis unyil, filosofi browni, buko pandan, puding, dan minuman.

 

Dengan memanfaatkan teknologi digital sebagai media promosi dan penjualan, kini produk olahannya mampu merajai pasar online.

 

Jumlah penjualannya mencapai puluhan ribu dalam satu bulan, sehingga bisa memperoleh omzet hingga puluhan juta rupiah.

Baca juga: Resmi Dilantik Jadi Ketua Umum IPSI Jaksel, Ini Arahan Langsung Munjirin kepada Seluruh Anggota

Baca juga: Kontak Transjakarta Care di Nomor Ini untuk Akses Layanan Antar Jemput Gratis Khusus Disabilitas

"Alhamdulilah dengan metode online ini dalam sebulan penjualan sambal kurma bisa tembus 10.000 botol," ungkap Intan.

 

Senada, pemilik Madu Albantani, Khifni Zaenali, mengaku usaha produksi madu yang ia dirikan sejak tahun 2018 lalu bertahan karena dijajakan secara online.

 

"Selain modal, saya juga pelajari bagaimana teknik marketing dan penjualan secara online," ungkapnya.

 

Dia pun merambah berbagai media sosial, mulai dari facebook, instagram, website, tiktok, youtube dan sebagainya.

 

"Alhamdulilah di masa pandemi kemarin penjualan saya meningkat signifikan, karena produk madu salah satu yang dicari dan dibutuhkan saat pandemi," papar Zaenali.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved