HUT Jakarta

Ketua DPRD Prasetyo Edi Minta Anies dan Ariza Pertahankan Kerja Sama hingga Pensiun 16 Oktober 2022

Dalam memperingati Jakarta Hajatan Ke-495, pemerintah telah berupaya menengok masa lalu sebagai sebuah mata rantai sejarah perjalanan Kota Jakarta.

Editor: Umar Widodo
Dok.Pemda DKI
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria untuk tetap kompak hingga akhir masa jabatannya pada bulan Oktober 2022 

Dengan merayakan identitas sekaligus semangat Kota Jakarta sebagai Kota Kolaborasi, serta menunjukkan upaya Kota Jakarta untuk terus maju dengan visi Jakarta yang terus tumbuh di kancah Global. Karena itu, Jakarta harus menjadi kota yang maju, kota yang menjadi kebanggaan warganya.

“Selain itu, kota Jakarta harus menjadi kota yang memberi inspirasi bagi kota-kota lain di Indonesia,” jelasnya.

Sebagaimana diketahui, bahwa Pemerintah Republik Indonesia telah mengesahkan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara (IKN). Pasal 39 ayat (1) disebutkan bahwa Kedudukan, Fungsi, dan peran Ibu Kota Negara tetap berada di Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta sampai dengan tanggal ditetapkannya pemindahan IKN dari Jakarta ke IKN Nusantara dengan Keputusan Presiden.

Baca juga: Diksi Anies Soal Hajatan Jakarta Bikin Bingung, Djarot : Ini yang Punya Hajatan kan Rakyat

Baca juga: Jangan Ketinggalan, Berikut Rangkaian Perayaan HUT ke-495 DKI Jakarta Hari Ini

“Momentum pemindahan Ibu Kota harus menjadi peluang untuk mempercepat pembangunan di Jakarta sebagai salah satu kota global dunia. Kota global merupakan sebuah kota yang dianggap menjadi titik penting dalam sistem ekonomi global, kota yang tidak lagi berorientasi sebagai pusat ekonomi nasional, tetapi juga kota yang dapat bersaing dengan kota-kota lain di dunia,” imbuhnya.

Sehubungan dengan hal tersebut, Jakarta untuk mencapai kota global harus didukung oleh pembanguna infrastruktur, daya dukung lingkungan yang mendukung gelaran event-event internasional tanpa mengesampingkan budaya Kota Jakarta.

Selain itu, mobilitas penduduk harus berbasiskan kendaraan umum yang ramah lingkungan, dan juga perlu dilakukan peningkatan fasilitas Kesehatan, fasilitas Pendidikan yang berstandar internasional.

“Kota global itu bukan hanya di lihat dari aspek ekonominya saja namun aspek budaya, aspek sosial, aspek Pendidikan. Semua aspek tersebut harus dilakukan secara profesional,” ucapnya. (faf)

 

Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved