Metropolitan

Tak Kunjung Tuntas, Banjir Rob Diakui Ariza Masih Jadi PR Panjang Pemprov DKI Jakarta

Tak Kunjung Tuntas, Banjir Rob Masih Jadi PR Panjang Pemprov DKI Jakarta, terlebih musim hujan maupun bulan purnama, ketika permukaan air laut naik

Editor: Dwi Rizki
Wartakotalive.com/Junianto Hamonangan
Banjir rob merendam kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara pada Jumat (3/12/2021). 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan penanganan fenomena alam naiknya permukaan air laut atau banjir rob masih menjadi pekerjaan rumah dari Pemprov DKI Jakarta.

 

“Ini masih menjadi PR kami di Jakarta untuk terus memastikan program-program pencegahan dan pengendalian banjir rob itu bisa kita atasi,” kata Riza, Senin (20/6/2022) malam.

 

Ditambah lagi fenomena banjir rob belakangan juga mengalami peningkatan lantaran adanya perubahan iklim.

Sehingga intensitas maupun ketinggian air meningkat dibanding biasanya.

Ariza menambahkan kondisi serupa tidak hanya terjadi di wilayah DKI Jakarta.

Peristiwa serupa juga belakangan terjadi di daerah lain bahkan dengan kondisi yang lebih parah.

 

“Terlebih di musim hujan dan di bulan purnama selalu diikuti dengan peningkatan air pasang,” sambung Riza.

 

Menyikapi hal itu pihaknya memang sudah sejak lama menjalankan berbagai upaya penanganan banjir rob yang biasa terjadi di pesisir Jakarta.

 

“Di Jakarta sendiri, berbagai program sudah kita laksanakan, terus kita laksanakan, di antaranya ada pembangunan tanggul, dan juga warga kita sosialisasikan,” katanya.

 

Salah satunya dengan pembuatan tanggul yang dilakukan oleh Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta bersama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Baca juga: Ditemukan Praktik Prostitusi, Legislator DKI Kecam Bungkus Night di Spa Samping Mapolres Jaksel

Baca juga: Piala AFF U-19 di Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi dan Stadion Madya, PSSI Panggil 30 Pemain

“Sudah dibagi tugas seberapa banyak PUPR dan SDA, kita sama sama lah. Memang pada akhirnya jika tanggulnya mengenai rumah warga, salah satunya ya direlokasi warganya sendiri,” ujarnya.

 

Pasalnya dalam proses pembangunan tanggul di pesisir Jakarta, salah satu yang menjadi kendala adalah permukiman padat penduduk. Sehingga pihaknya terus mensosialisasikan bahaya banjir rob.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved