Metropolitan

Belasan Warga Cipete Selatan Diduga Terpapar Virus dari Tikus, Pemkot Jaksel: Belum Bisa Dipastikan

Belasan Warga Cipete Selatan Diduga Terpapar Virus dari Tikus, Kasudin Kesehatan Jaksel: Belum Bisa Dipastikan

Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
Tikus terperangkap dalam jebakan di Gang Melati 1 RT 08 dan 10 RW 02, Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan, Yudi Dimyati menuturkan, belum dapat memastikan penyakit yang menyebabkan belasan warga Gang Melati 1 RT 08 dan 10 RW 02, Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan sakit.

 

"Karena hasil sampel dari tikusnya belum keluar sampai saat ini," katanya, saat dikonfirmasi pada Kamis (2/6/2022) pagi.

 

Diketahui, total ada sebanyak 50 tikus yang terperangkap lewat jebakan perangkap kandang tikus di rumah warga RT 08 dan 10.

 

Yudi menambahkan, pengambilan sampel tikus yang terperangkap itu dilakukan oleh Kementerian Kesehatan.

Adapun sampel tersebut dikirim ke Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) serta Institut Pertanian Bogor (IPB).

 

"Saya mendapat info tidak ada yang jatuh sakit," ujar Yudi.

 

"Dan kegiatan pemeriksaan sampel kemarin dalam upaya antisipasi penularan virus melalui tikus," tambah dia.

 

Sementara itu, Subdit Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan RI, Sorta mengatakan, pengambilan sampel pada puluhan tikus karena banyaknya warga yang sakit.

 

"Laporannya diduga ditularkan oleh salah satunya tikus yang kita sebut zoonosis. Jadi kita sekarang melakukan pemeriksaan, baik itu virus atau bakteri yang akan kita ambil melalui swab," kata Sorta.

 

Diberitakan sebelumnya, warga di Gang Melati 1, RT 08 dan RT 10, di RW 02, Kelurahan Cipete Selatan, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, digegerkan dengan adanya sejumlah warga yang diduga terpapar virus dari tikus.

 

Muhammad Saihu selaku Ketua RT 10 mengatakan, total ada sekitar 16 warga dari dua RT itu yang terpapar virus yang diduga dari tikus.

 

"Warga saya sekitar dua belas orang. Lalu di RT 8 ada kurang lebih empat orang," kata dia, kepada Wartakotalive.com pada Rabu (1/6/2022) siang.

 

Saihu pertama kali mengetahui adanya warga yang diduga terpapar virus dari tikus itu menjelang akhir puasa atau sekitar tanggal 28 April 2022.

 

Awalnya, warga yang terpapar itu mengalami meriang, bercak merah di kulit, hingga badan terasa ngilu.

 

"Untuk warga kita ini, pada saat itu memang sakitnya sama, ciri-cirinya sama. Dia mengeluarkan bintik-bintik, dia kadang ngilu, demam," ujarnya.

 

Atas hal tersebut, beberapa warga berobat ke puskemas dan fasilitas pelayanan kesehatan terdekat dari tempat tinggalnya.

 

Tenaga kesehatan dari Suku Dinas Kesehatan yang mengetahui itu kemudian menelusuri penyakit yang menyerang warga.

 

"Ada beberapa orang juga (yang berobat), karena orang yang berobat itu kedetect lah sama pihak puskesmas," kata dia.

 

Kendati demikian, pihak puskesmas tak melaporkan ihwal penyebab pasti sakit yang diderita oleh warganya itu.

 

Sementara itu, Kementerian Kesehatan sempat datang ke rumah warga tersebut pada Selasa (30/5/2022) pagi.

 

Kedatangan mereka untuk mengambil sampel dari puluhan tikus yang terperangkap. 

 

Total ada sebanyak 50 tikus yang terperangkap lewat jebakan perangkap kandang tikus.

 

"Sehari sebelumnya dikasih kandang jebakan dari pihak Dinas, terus dikasih tahu caranya, cara menangkap tikusnya dalam keadaan hidup," kata dia.

 

"Tikus itu hidup semua dan itu ada tikus luar dan dalam lingkungan sini. Kami diberi 110 kandang," sambungnya.

 

Adapun pengambilan sampel tersebut adalah untuk mengetahui penyebab sakit warga Gang Melati 1 RT 08 dan 10 RW 02.

 

Apakah benar terpapar virus dari tikus atau bukan.

 

"Tikus yang diambil sampel itu mulai dari darahnya, ginjalnya sampai disuntik juga sebelumnya dan ada juga jantungnya yang diambil," kata dia.

 

Saihu mengatakan, hasil pengambilan sampel dari tikus itu akan keluar selama satu minggu ke depan.

 

"Kita menunggu hasilnya itu seminggu dari IPB. Jadi dari pihak puskesmas kami pun belum bisa menyatakan kalau itu virus yang ditularkan oleh tikus," ujarnya.

 

"Hingga dari pihak IPB-nya memberikan hasil lab itu, baru kita akan kedepannya bertindak bagaimana kita mengantisipasinya," sambung dia.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved