Viral Media Sosial

Kejamnya Netizen, Ramai-ramai Kasih Bintang Satu hingga Rating Sungai Aar Swiss di Google Anjlok

Kejamnya Netizen, Ramai-ramai Kasih Bintang Satu hingga Rating Sungai Aar Swiss di Google Anjlok

Editor: Dwi Rizki
Istimewa
Rating Sungai Aar Swiss di Google 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Jadi lokasi tenggelamnya putra Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yakni Emmeril Khan, sungai Aar, Swiss diserbu netizen. 

 

Netizen memberi bintang satu lokasi wisata yang indah itu hingga rating salah satu tempat wisata di Swiss itu menjadi anjlok.

 

Tercatat, usai diserbu netizen selama seharian, rating Sungai Aar terpuruk menjadi 3,7 dari 5 bintang pada Sabtu (28/5/2022),

 

Padahal, sungai tersebut sempat dinobatkan menjadi salah satu sungai terbersih di dunia.

Diketahui, mayoritas yang memberikan rating buruk Sungai Aar ialah netizen Indonesia.

 

Mereka membubuhkan bintang satu terhadap sungai tersebut sejak Sabtu (28/5/2022).

 

Mayoritas mereka menyayangkan keamanan Sungai Aar yang dianggap masih minim.

 

"Massa tempat wisata enggak ada life guardnya," tulis akun vish prabowo 2024.

 

Netizen lainnya bahkan meminta Swiss agar melarang pengunjung berenang di sungai tersebut.

Baca juga: Jangan Panik Ketika Temukan Korban Tenggelam, Berikut Langkah Tepat dan Aman Ketika Menolong Korban

Baca juga: PMK Ditemukan, Pemkot Bekasi Bentuk Satgas Khusus-Pantau Kesehatan Hewan Ternak Jelang Idul Adha

"Sungainya indah karena ciptaan Tuhan. Pemeliharaannya pun sangat baik tapi terlalu bahaya untuk dijadikan tempat berenang wisatawan. Sebaiknya segera ditulis agar dilarang berenang di tempat ini," tulis akun Syarifah MUA.

 

Diketahui berenang di Sungai Aar sudah menjadi budaya warga Swiss. Bahkan, budaya itu sudah menjadi warisan budaya dan tercatat di UNESCO.

 

Di setiap musim panas, warga sekitar beramai-ramai berenang di sungai berwarna biru itu.

 

Netizen Indonesia lainnya pun menyayangkan tingkah netizen yang memberi bintang 1 terhadap lokasi wisata tersebut.

 

Tindakan itu dianggap tidak dewasa. Sebab, setiap bermain di alam pasti selalu memiliki risiko. 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved