IPB University
Dosen IPB University Dr Yopi Novita: Sebenarnya Masih Banyak Pahlawan Wanita Indonesia Lainnya
Departemen PSP IPB University bekerjasama dengan FK2PT gelar diskusi buah pikir perempuan untuk Perikanan Tangkap Indonesia.
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BOGOR - Dosen IPB University Dr Yopi Novita: Sebenarnya masih banyak pahlawan wanita Indonesia lainnya.
Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan (PSP), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan atau FPIK IPB University bekerjasama dengan Forum Kemitraan Konsorsium Perikanan Tangkap (FK2PT) mengadakan diskusi FK2PT Seri 4 secara daring.
Diskusi mengambil tema “Buah Pikir Perempuan untuk Perikanan Tangkap Indonesia.” Diskusi ini dalam rangka memberikan apresiasi yang tinggi kepada para perempuan di bidang perikanan tangkap.
Baca juga: Bikin Inovasi Sabun Cair Ramah Lingkungan, Mahasiswa FTUI Juara Kompetisi Kasus Bisnis di Asteng
Dr Yopi Novita, sebagai moderator mengawalinya dengan sejarah perjuangan perempuan.
"Sebenarnya masih banyak pahlawan wanita Indonesia lainnya, diantaranya R Dewi Sartika, yang juga adalah tokoh perintis pendidikan untuk kaum wanita, " ungkapnya.
Ketua Program Studi Pascasarjana Teknologi Perikanan Laut IPB University itu menjelaskan, jauh sebelum lahirnya Kartini, Martha Christina Tiahahu, seorang pahlawan wanita telah ikut berjuang di medan pertempuran melawan tentara kolonial Belanda dalam Perang Pattimura tahun 1817.
Kemudian Cut Nyak Dhien, sekitar tahun 1880an.
Baca juga: Film The Doll 3 Bakal Mengguncang Bioskop Indonesia, Winky Wiryawan : Endingnya Nggak Ketebak
Dr Yopi menambahkan, dunia perikanan, identik dengan lapang. Namun hal ini tidak menyurutkan nyali para kartini perikanan.
Di antara wanita-wanita hebat itu, katanya, adalah para narasumber yang akan dihadirkan pada pagi hari ini.
Prof Tri Wiji Nurani, dosen IPB University dari Departemen PSP yang juga Sekretaris FK2PT, dalam sambutannya mengatakan, RA Kartini yang lahir pada 21 April 1879 di Jepara telah membuka jalan bagi perempuan-perempuan Indonesia dari kegelapan menuju jalan yang terang benderang.
Ia menjelaskan, sosok RA Kartini telah menjadi figur dalam kesetaraan gender, kesamaan hak untuk didengar, dan kemandirian untuk tidak selalu bergantung pada orang lain.
Meskipun demikian, kesetaraan ini tentu saja tidak mengingkari akan kodratnya sebagai perempuan.
Guru Besar FPIK IPB University ini menambahkan, perikanan tangkap mencakup banyak aspek yaitu dari sumberdaya ikan, teknologi penangkapan ikan, kapal, alat tangkap, sumber daya manusia, faktor lingkungan lain dan pengelolaan.
Dr Marcelien Djublina Ratoe Oedjoe, dosen FPIK Universitas Nusa Cendana (Undana), pada pemaparannya menerangkan tentang Peran Perempuan dalam Budidaya Rumput Laut untuk Meningkatkan Ekonomi Keluarga.
Ia mengatakan, kesetaraan dan keadilan gender mengacu pada konstruksi sosial budaya yang berkaitan dengan sifat, status, posisi, dan perannya dalam masyarakat.
Baca juga: Beradu Peran dengan Boneka Bobby, Winky Wiryawan Akui Kesulitan-Banyak Mengulang Adegan
Saat ini sudah ada kesetaraan dan keadilan gender dimana terlihat dari nilai Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan angka harapan hidup perempuan yang semakin meningkat.
Perempuan melakukan peran ganda pekerjaan domestik dan produktif dalam budidaya rumput laut, namun dalam hal-hal tertentu keberadaan perempuan masih diabaikan.