Mudik Lebaran
Kisah Cecep Mustari, Jualan Soto Menyambi Menyapu Koin di Jembatan Sewo Idramayu
Setelah menikah, hampir setiap tahun di momen arus mudik lebaran ia menyapu koin di jembatan Sewo.
Saat menikah dan tinggal di Sewo, dirinya belum menjadi bagian penyapu koin.
"Jadi dulu seperti ada aja dorongan, mirip suara ajakan, "Ayuk, itu banyak uang di jalan!," kenangnya.
Lanjutnya, tanpa sadar ia mengambil sapu dan menuju jalanan.
Saat di jalan, ia bergabung dengan penyapu koin lainnya.
"Dulu jumlahnya masih sedikit, belum sebanyak ini. Tapi sepertinya tradisi ya. Jangan salah loh, di sini yang bergabung juga banyak. Itu (sambil menunjuk ke salah satu sosok), punya sawah banyak. Jadi tidak mungkin kalau fokus nyari uang di sini, melainkan lebih ke tradisi. Jangan dipandang sembarangan, banyak yang kaya-kaya. Tapi memang sudah seperti tradisi," katanya.
Baca juga: Mudik Lebaran, H-1 Lebaran 2022, 165.037 Penumpang Tiba di Bakauheni dari Pelabuhan Merak
Namun, semakin lama, khususnya di momen arus mudik lebaran, semakin banyak pula yang menyapu koin.
Lantas, menyambi jadi penyapu koin, Cecep mengaku bisa mendapat Rp 50.000 hingga Rp 70.000, sehari.
"Ya lumayanlah. Ibaratnya, uang ngopi atau rokok. Ini memang nasib-nasiban. Mungkin mereka juga ada feeling, nanti lemparnya di mana," terangnya.
Ia mulai berjualan menyambi menyapu koin sejak Senin, (25/4/2022) lalu.
"Nanti pas arus balik, pindah ke seberang lagi. Mungkin sampai tanggal delapan lah di sini," sambungnya. (raf)