Mudik Lebaran
Pemudik Jalur Merak-Bakauheni Lebih Memilih Perjalanan Malam, Ini Penjelasan Djoko Setijowarno
keberangkatan malam hari menuju Sumatera dipilih pemudik sebab pemerintah belum bisa menjamin keamanan di wilayah Sumatera.
Laporan wartawan wartakotalive.com, Yolanda Putri Dewanti
TRIBUNNEWSDEPOK.COM CILEGON - Setiap tahun pemudik yang menyeberang ke Sumatera menggunakan kapal penyeberangan di Pelabukan Merak menuju Pelabuhan Bakauheni cenderung memilih perjalanan malam dengan alasan keamanan.
Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno buka suara terkait hal itu.
Menurutnya, keberangkatan malam hari menuju Sumatera dipilih pemudik sebab pemerintah belum bisa menjamin keamanan di wilayah Sumatera.
"Hingga saat ini pemerintah belum dapat menjamin keamanan pemudik di wilayah Sumatera, khususnya di Lampung. Pemudik masih merasa waswas jika harus melakukan perjalanan di malam hari di jalan non-tol, terutama sepeda motor," ucap Djoko dalam keterangan tertulisnya, Senin (25/4/2022).

Ia menjelaskan armada kapal penyeberangan Merak-Bakauheni sejak 2019 dan sebelumnya selalu terjadi penumpukan saat Lebaran.
Hal tersebut dikarenakan, distribusi kedatangan pengguna jasa penyeberangan tidak merata.
Baca juga: Mudik Lebaran, Sepekan Jelang Lebaran Pelabuhan Merak Mulai Padat
Baca juga: Puncak Arus Mudik Lebaran di Tol Tangerang-Merak Diprediksi 29 April Dilintasi 184 Ribu Kendaraan
Menurutnya, lonjakan pemudik ke Sumatera terjadi mulai pukul 22.00 WIB dan baru dapat terurai pada pukul 09.00 WIB besoknya.
Adapun alasan keamanan yang menyebabkan pemudik memilih menyeberang pada jam tersebut.
"Selain juga, masalah ketersediaan angkutan umum yang buruk di daerah tujuan, sehingga memaksa harus membawa kendaraan sendiri untuk nantinya melakukan silaturahmi ke sanak keluarga," jelas Djoko. (m27)