Kecelakaan
Ungkap Detik-detik Mobilnya Dihantam KRL, Ustaz Ahmad Yasin Pasrah-Lantangkan Takbir Berulang Kali
Ungkap Detik-detik Mobilnya Dihantam KRL, Ustaz Ahmad Yasin Pasrah-Lantangkan Takbir Berulang Kali. Berikut penuturannya
Penulis: Hironimus Rama | Editor: Dwi Rizki
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, RATUJAYA - Wajah Ustaz Ahmad Yasin (43) tampak meringis menahan sakit di bagian punggungnya pada Rabu (20/4/2022) sore.
Sambil berbaring di karpet di teras belakang rumahnya di Pondok Pesantren Darul Quran Fantastis, Kampung Panjang, Citayam, Depok, dia menerima TribunnewsDepok dengan ramah.
Sekali-kali dia memejamkan matanya menahan sakit di bagian punggung dan pinggang akibat tabrakan tadi pagi.
Lalu, dia pun berusaha bangun untuk meladeni wawancara dengan kru TribunnewsDepok dan menceritakan kronologis kejadian tabrakan tadi pagi.
Ahmad mengaku mengemudi mobil Honda Mobilio sendirian saat kecelakaan terjadi.
"Saya tadi sendiri. Saya ada agenda menjadi juri MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur'an) untuk tingkat SMA/SMK se-Jakarta Selatan di SMP Negeri 83 Jakarta," kata Ahmad.
"Acaranya jam 08.00 WIB. Sehabis menjadi imam solat subuh, membaca Quran beberapa halaman, lalu cuci mobil," kisahnya.
Sekitar pukul 06.30 WIB, Ustaz Ahmad mengendarai Honda Mobilio menuju Jakarta Selatan.
Baca juga: Soroti Kesaksian Virtual Mardani H Maming, Pengamat: Setara Nilainya dengan Kehadiran di Persidangan
Baca juga: Ajakan Anies Baca Quran yang Diinisasi Baznas Bazis DKI Jakarta Direspon TKI di Hongkong
"Dalam perjalanan saya minta maps ke panitia dan dikirimi. Lalu maps mengarahkan saya melewati pintu kereta Rawageni," ujarnya.
Sebenarnya dia tidak biasa melewati jalur itu. Tetapi karena maps mengarahkan ke situ lebih cepat maka dia ikuti saja.
"Saat hendak melewati pintu perlintasan kereta api Rawageni, saya palang perlintasan tidak ditutup. Jadi saya tidak menerobos palang pintu perlintasan," tegas Ahmad.
Dia pun mengaku melihat ada petugas penjaga di perlintasan kereta api saat kecelakaan tadi pagi.
"Saat saya maju, petugas sempat teriak 'kereta pak, kereta pak', tetapi dalam kondisi palang pintu terbuka," tutur Ahmad.
Begitu mau belok kiri, Ahmad melihat kepala kereta sudah berada sejauh sekira 10 meter.
"Saya pun pasrah dan mengucapkan takbir 'Allahuakbar, Allahuakbar' sambil menutup muka. Alhamdulilah, suara itu terhenti. Saya buka mata langsung teriak Alhumdilalah ya Allah, saya selamat," papar Ahmad.
Saat melihat ke depan, dia melihat kaca mobilnya pecah. Lalu dia berinisiatif keluar dengan melompat lewat bagian depan yang kacanya sudah bolong.
"Saya kemudian melompat lewat pagar karena takut mobil terbakar. Setelah itu, saya duduk sebentar di pinggir jalan," ucapnya.
Saat sedang menenangkan diri di pinggir jalan, kakak kandungnya lewat. Ahmad pun minta diantar ke rumah untuk diurut.
"Saya tidak mau diwawancara dan dikerubuti. Karena itu, saya minta abang saya antar ke Pondok Pesantren Darul Quran Fantastis Citayam," jelasnya.
Ahmad tidak mengalami cedera berat, hanya memar di pinggang dan luka-luka kecil di tangan dan kaki.
"Hikmah yang saya petik dari peristiwa ini adalah berkat pertolongan Allah Swt, saya masih diberi keselamatan dalam musibah ini," paparnya.
Ustaz Ahmad sudah menjalani terapi dan urut usai kejadian tadi pagi. Bahkan tukang urut spesialis Cimande didatangkan untuk membantu pemulihannya.
Terima kasih kepada teman-teman media dan kaum muslimat-muslimin yang telah mendoakan saya dalam kecelakaan tadi pagi," pungkas Ahmad.