Sulitnya Cari Guru Jadi Alasan Disdik Jabar Tingkatkan Mutu Pendidikan di Kawasan Terpencil

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, PANCORAN MAS - Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Dedi Supandi mengatakan, pihaknya masih mengalami kesulitan dalam perekrutan guru-guru di kawasan Jawa Barat bagian Selatan.

Sebab, kawasan tersebut masih terkendala akses lantaran banyaknya wilayah-wilayah yang terpencil, sehingga bila dilakukan perekrutan pihaknya kerap kerepotan.

Untuk itu, saat ditanya daerah di Jabar bagian mana yang masih menjadi prioritas penambahan jumlah guru, wilayah Jabar bagian Selatan yang diakui Dedi masih membutuhkan perhatian.

"Hampir setiap daerah kurang sebenarnya, apalagi kalau melihat dari tingkat kesejahteraan, masih kita butuhkan guru-guru di daerah terpencil," kata Dedi kepada wartawan seusai peluncuran Sekolah Toleransi di SMA Negeri 1 Depok, Jalan Nusantara Raya, Pancoran Mas, Kota Depok, Rabu (20/4/2022).

"Secara akses dan mutu pendidikan, yang di (Jabar bagian) Utara ini enggak banyak terganggu sehingga kalau kita lakukan rekrutmen guru honorer pasti banyak yang mau, nah beda dengan kondisi kualifikasi guru di wilayah Selatan," jelasnya.

Baca juga: Hore, Habis Lebaran, Pemprov DKI Bakal Bangun Kembali Ratusan Kios di IRTI Monas yang Terbakar

Baca juga: Tumbuhkan Generasi Muda Pancasilais, Pangdam Jaya Resmikan Sekolah Toleransi di Kota Depok

Belum lama ini, Dedi mengaku pihaknya telah melakukan pengangkatan terhadap guru dengan status kepegawaian sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

"Perekrutan PPPK ini sebagai solusi menutupi kekurangan formasi guru. Kalau dihitung PPPK baru ada 26.097 yang level SMA. Masih kurang 5.000 lagi," tuturnya.

Kekurangan guru ini dikatakan Dedi salah satunya adanya guru-guru yang memasuki usia pensiun, di mana untuk guru, usia pensiun berada pada usia 60 tahun.

"Insya Allah dengan kemarin ada pengangkatan P3K jadi bisa menutup kekurangan formasi guru," paparnya.