SEA Games Vietnam

NOC Indonesia Petakan Tantangan di SEA Games Vietnam, Siapkan Buku Saku Berisi Regulasi Untuk Cabor

Sekretaris Jenderal NOC Indonesia Ferry J Kono mengatakan banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan menuju SEA Games ke-31 pada 12-23 Mei.

Editor: Umar Widodo
Istimewa
Penyelenggaraan SEA Games XXXI Hanoi, Vietnam akan berlangsung pada 12-31 Mei 2022 setelah tertunda setahun karena pandemi Covid-19 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA – Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) bergerak cepat memetakan tantangan SEA Games 2021 Vietnam.

Pemetaan tersebut selanjutnya akan dirumuskan dalam buku saku yang bakal didistribusikan kepada cabang olahraga (cabor).

Sekretaris Jenderal NOC Indonesia, Ferry J Kono mengatakan banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan menuju SEA Games edisi ke-31 pada 12-23 Mei.

Di antaranya, pemetaan kluster pertandingan, penegasan protokol kesehatan, hingga hal-hal yang berkaitan dengan regulasi yang menjadi pertanyaan pengurus cabang olahraga (cabor).

“Kami berencana mengirimkan buku saku yang berisi regulasi selama di Vietnam. Termasuk mapping kluster venue, mengingat SEA Games ke-31 tersebar di beberapa kota,” kata Ferry dalam keterangan resminya, Kamis (24/3/2022).

Berdasarkan hasil Chef de Mission (CdM) Meeting terakhir, tuan rumah menyampaikan 12 kluster yang menjadi tempat pertandingan SEA Games.

Ha Noi menjadi central dengan 11 kota pendukung, yakni Hoa Binh, Bac Giang, Quang Ninh, Bac Ninh, Vinh Phuc, Hai Phong, Ninh Binh, Nam Dinh, Phu Tho, Ha Nam, dan Hai duong.

Ferry J Kono 9
Ferry J Kono, Sekjen NOC Indonesia

“Dengan lokasi yang terpencar ini, kami mencoba bekerja efektif dan memanfaatkan KBRI di Vietnam. Termasuk WNI yang berada di sana untuk membantu, sehingga Kontingen Indonesia dan Headquarter bisa ramping dan efisien, seperti skema yang kami tetapkan,” ujar Ferry.

Terkait protokol kesehatan, kata Ferry, panitia penyelenggara SEA Games Vietnam (VIESGOC) menetapkan penyelenggaraan dengan sistem semi-gelembung yang dihadiri penonton. Atlet akan dites setiap hari sebelum bertanding.

“Aturan prokesnya ada antigen test setiap hari, tetapi kami belum mendapat jawaban pasti dari VIESGOC terkait kebijakan detailnya. Misalnya, apakah atlet didiskualifikasi atau pertandingan ditunda apabila di tengah babak ada atlet yang positif. Ini masih perlu kami gali lagi informasinya,” kata Ferry. 

Baca juga: Ferry Kono Sekjen NOC Indonesia Akan Kurangi Jumlah Anggota Kontingen di SEA Games Vietnam

Baca juga: Menpora Zainudin Amali Tegaskan Tidak Akan Kirim Atlet ke SEA Games Vietnam Untuk Jalan-Jalan

Di sisi lain, NOC Indonesia juga sudah menerima technical handbook untuk masing-masing cabang olahraga.

Materi tersebut dapat diakses secara langsung oleh para pengurus federasi nasional (NF) di situs resmi nocindonesia.id sejak awal Maret.

NOC Indonesia juga menerima pertanyaan lanjutan dari anggota, seperti dari Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) yang meminta kejelasan terkait ketentuan pemain naturalisasi.

Hal ini, dikatakan Ferry, sudah dijawab langsung oleh VIESGOC, tetapi NOC Indonesia juga dituntut menjalankan aturan sesuai Olympic Charter (Piagam Olimpiade).

“PP Perbasi menanyakan terkait regulasi pemain naturalisasi. Kami sampaikan dan telah dijawab VIESGOC, yakni mereka tidak memiliki batasan, tetapi ada pertimbangan lain yakni Olympic Charter dan ini akan kami sampaikan juga kepada cabor,” jelasnya.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved