SEA Games Vietnam
Ferry Kono Sekjen NOC Indonesia Akan Kurangi Jumlah Anggota Kontingen di SEA Games Vietnam
Kami perlu mengurangi jumlah kontingen, mengingat konsep yang diterapkan di SEA Games ini konsep tempur, bukan latihan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA – Sekretaris Jenderal NOC Indonesia Ferry J Kono menjelaskan rapat Komite Eksekutif akhir pekan lalu membahas beberapa poin penting.
Diantaranya hasil review cabang olahraga yang dilakukan Komisi Sport and Development hingga opsi-opsi yang digunakan sebagai solusi keterbatasan anggaran.
“Kami perlu mengurangi jumlah kontingen, mengingat konsep yang diterapkan di SEA Games ini konsep tempur, bukan latihan. Kami menggunakan skema ramping dan efisien,” terang Ferry, Selasa (22/03/22).
Dengan skema tersebut, lanjut Ferry, NOC Indonesia harus membatasi kuota pelatih hingga tenaga pendukung.
Diinformasikan sebelumnya, penundaan SEA Games ke-31 yang seharusnya diselenggarakan 2021 mempengaruhi Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL) 2022 Kemenpora.
Sebab, Komisi X DPR RI telah menyetujui pagu definitif Kemenpora RI Tahun Anggaran 2022 sejak September 2021, di mana fokus Kemenpora adalah Asian Games 2022 Hangzhou.
“Jadi tidak semua pelatih berangkat, begitu juga apabila cabor mau mengikutsertakan tim dokter atau masseur khusus. Kami akan lihat apakah mereka mau membantu cabor lain. Termasuk mekanik, misalnya cabor balap sepeda, apakah mereka juga mau membantu teknis di cabor lain, seperti sepeda yang akan digunakan atlet triathlon,” jelas Ferry.
Sementara untuk atlet dan cabor, Ferry menjelaskan NOC Indonesia telah mengirimkan rekomendasi kepada Kemenpora.
Rekomendasi tersebut merupakan keputusan Komite Eksekutif yang diambil berdasarkan hasil analisis dari Komisi Sport and Development (KSD) usai melakukan review dengan pengurus cabang olahraga (cabor) pada pertengahan Maret.
“Rekomendasi yang kami kirimkan sudah memenuhi parameter yang ditentukan, yakni cabor DBON dan non-DBON, yang memiliki peluang perolehan medali, baik emas, perak, dan perunggu serta potensi atlet junior,” kata Ferry.
Baca juga: Lifter Eko Yuli Irawan Siap Tampil di SEA Games Vietnam, Meski Belum Ada Kepastian Pelatnas
Baca juga: PB Persani Bertemu Menpora Laporkan Kesiapan ke SEA Games, Asian Games dan Olimpiade
Dalam waktu dekat, Ferry berharap NOC Indonesia dan Kemenpora dapat duduk bersama untuk membahas rekomendasi tersebut, sehingga nantinya keputusan ini dapat menjadi acuan pengisian entry-by-name kontingen.
Sebagai informasi, Panitia Penyelenggara SEA Games Vietnam menetapkan batas akhir entry-by-name pada 31 Maret.
“Keputusannya tentu tidak bisa memuaskan semua pihak, tetapi kami membuka opsi terhadap cabor yang mampu dibiayai mandiri oleh Nasional Federation, tentunya dengan parameter khusus. Jadi walau biaya mandiri, mereka tetap perlu memastikan atlet yang mampu bersaing dan jadi tolak ukur pembinaan,” ujar Ferry.
SEA Games ke-31 akan mempertandingkan 40 cabang olahraga dengan 526 nomor event.
Presiden Joko Widodo Putuskan Indonesia Bersedia Jadi Tuan Rumah ASEAN Para Games |
![]() |
---|
Dini Nurfitri Widjaya Putri Indonesia Sulsel Sangat Bangga Indonesia Bisa Gelar MotoGP di Mandalika |
![]() |
---|
Cerita Eddi Brokoli Nikmati MotoGP Mandalika, Bawa Camper Van dan Menginap di Camping Ground |
![]() |
---|
Yayuk Basuki Ketum IOA Apresiasi Menpora Zainudin Amali yang Libatkan IOA untuk Sukseskan DBON |
![]() |
---|
Gregoria Mariska Tunjung Batal Tanding di Swiss Open Setelah Dinyatakan Positif Covid-19 |
![]() |
---|