Berita Kabupaten Bogor

Lido-Puncak Akan Menjadi Kawasan Wisata Terpadu Berbasis Ekonomi Kreatif

Lido-Puncak Akan Menjadi Kawasan Wisata Terpadu Berbasis Ekonomi Kreatif. Berikut selengkapnya

Penulis: Hironimus Rama | Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
Bupati Bogor Ade Yasin dalam kegiatan webinar bersama Universitas Djuanda di Pendopo Bupati Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor pada Rabu (23/2/2022). 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CIBINONG - Kawasan Lido dan Puncak di Kabupaten Bogor akan dikembangkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Daerah (KSPD).

Sebagai kawasan wisata terpadu, Lido-Puncak dirancang untuk rekreasi alam pegunungan, rekreasi olahraga, budaya, edukasi, wisata belanja dan kuliner berbasis ekonomi kreatif, sesuai dengan potensi wilayah Kabupaten Bogor.

Hal itu diungkapkan Bupati Bogor Ade Yasin dalam kegiatan webinar bersama Universitas Djuanda di Pendopo Bupati Bogor, Rabu (23/2/2022).

"Webinar ini dalam rangka Save Puncak untuk menghadirkan kawasan Puncak sebagai kawasan wisata yang ramah, aman, nyaman dan berkelanjutan," kata Ade.

Daerah cakupannya KSDP Lido-Puncak meliputi delapan kecamatan yaitu Ciawi, Megamendung, Cisarua, Caringin, Cijeruk, Cigombong, Tamansari dan Ciomas.

"Berdasarkan jenis wisata, jumlah sebaran daya tarik wisata di kawasan ini mencakup 50 wisata alam, 27 wisata buatan dan 14 wisata budaya," jelasnya.

Pengelolaan daya tarik/destinasi wisata dilakukan oleh Pemprov Jabar sebanyak satu destinasi, Pemkab Bogor 2 destinasi, desa 8 destinasi dan Bumdes 8 destinasi.

Lalu Perhutani mengelola 9 destinasi, BUMN 2 destinasi, BUMD satu destinasi, taman nasional 14 destinasi, BKSDA satu destinasi dan swasta 45 destinasi.

Baca juga: Viral Balita di Muaragembong Doyan Makan Benda-benda Aneh, Kertas hingga Styrofoam Jadi Camilan

Baca juga: Ferry Irawan Tukang Ngambek, Venna Melinda: Kalo Ngambek Kaya Anak Kecil Jadi Sering di Unyu-unyu

“Untuk sebaran fasilitas pariwisata dan penunjang ada 913 unit yang terdiri dari, akomodasi, villa, pondok, dan resort sebanyak 468 unit, kesehatan 24 unit, pemerintahan 63 unit, perdagangan 3 unit, peribadatan 120 unit, restoran 40 unit, supermarket 90 unit dan fasilitas umum ada 105 unit,” katanya.

Ade menyampaikan bahwa Kabupaten Bogor memiliki 42 desa wisata dan 17 diantaranya terdapat di KSPD Puncak-Lido seperti Desa Tugu Selatan, Tugu Utara, Cilember, Batu Layang, Megamendung, Cisarua, Kopo, Cimande, Cibeureum, Citapen, Tamansari, Cipayung, Pasir Eurih, Sukaharja, Sukajadi, Sukaresmi dan Desa Ciapus.

"Destinasi ini dikelola oleh 978 orang. Kunjungan wisata juga cukup tinggi ke Kawasan KSPD ini, sedikitnya 13.544 wisatawan mengunjungi desa wisata di kawasan KSPD Puncak-Lido pada tahun 2021," ungkap Ade.

Menurutnya, prinsip dan konsep pembangunan kepariwisataan di KSP Puncak-Lido adalah  berkelanjutan (sustainable), tangguh (resilient) dan inklusif.

Sustainability dilakukan untuk menghindari eksploitasi berlebihan dengan mengutamakan keberlanjutan aspek lingkungan, sosial dan ekonomi.

Lalu tangguh (resilient) didasarkan pada pertimbangan rencana mitigasi bencana (alam dan sosial) agar lingkungan wisata responsif dan aman bagi pengunjung dan pelaku pariwisata.

Sementara inklusif artinya pariwisata di KSPD Puncak-Lido ini harus memberikan manfaat bagi semua orang. Semua pemangku kepentingan memiliki peran penting di KSP Puncak - Lido.

“Kebijakan dan strategi pembangunan KSPD Puncak-Lido yang akan kami lakukan untuk pengembangan destinasi pariwisatanya fokus pada menata struktur ruang, pembuatan masterplan, RTRW dan RDTR Ciawi," papar Ade.

Pengembangan daya tarik dilakukan melalui ekowisata, eiger adventure land jembatan gantung terpanjang di dunia sepanjang 530 meter,  pelestarian Cimande, festival wisata desa, dan pengembangan agro-edu wisata Taman Teknologi Pertanian (TTP) Cigombong.

"Kita akan lakukan peningkatan aksesibilitas dan sarana umum, pengembangan jalan menuju destinasi melalui program Samisade, pembangunan jalur Puncak 2, penataan simpang Ciawi, serta rencana (kajian) kereta ringan wisata Puncak dari BPTJ,” tutur Ade.

Politisi PPP ini menambahkan Pemkab Bogor juga akan fokus terhadap pemasaran dan promosi pariwisata, pengembangan SDM dan ekonomi kreatif melalui pembinaan sadar wisata terhadap masyarakat dan aparatur, serta fasilitasi sertifikasi kompetensi pelaku usaha pariwisata.

"Kita akan berikan pelatihan kepada pelaku ekonomi kreatif dan BUMD Pariwisata Kabupaten Bogor dengan menggandeng PT. Sayaga Wisata. Selanjutnya, dilakukan pembentukan Kabekraf Kabupaten Bogor dan fasilitasi Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)," pungkas Ade.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved