Berita Nasional

Instagram Kemenparekraf Dibobol, Sandiaga Uno Serukan 'No Buzzer, Create Anti Hacker'

Instagram Kemenparekraf Dibobol, Sandiaga Uno Serukan 'No Buzzer, Create Anti Hacker'

Penulis: Dwi Rizki | Editor: Dwi Rizki
Istimewa
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno dalam audiensi dengan Santripreneur Indonesia di Gedung Sapta Pesona, Kemenparekraf, Gambir, Jakarta Pusat pada Selasa (18/1/2022). 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno menyoroti peretasan instagram Kemenparekraf.

Peristiwa tersebut diungkapkannya menjadi bukti rentannya sistem pertahanan siber Indonesia.

Terkait hal tersebut, diri mengaku telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak, termasuk pihak Instagram dan Meta atau Facebook.

"Ini sesuai dengan apa yang sudah saya sampaikan sekitar setahun terakhir bahwa dalam sektor digitalisasi kita ini ada tiga yang kita betul-betul perlu memberikan fokus yang lebih besar lagi," ungkap Sandiaga Uno pada Kamis (10/3/2022).

Hal tersebut antara lain mengenai cyber security atau keamanan siber.

Kedua adalah payments atau pembayaran dan ketiga adalah mengenai fintech atau investasi dan pembiayaan melalui technology platform.

Ketiga hal tersebut ditegaskan Sandiaga Uno harus segera disolusikan.

Mengingat, besarnya pembobolan aktivitas siber menimbulkan biaya yang sangat besar.

Seperti diketahui, akun instagram Kemenparekraf diikuti lebih dari 800.000 orang.

Sehingga, masyarakat akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan informasi mengenai sejumlah kebijakan terkini.

"Bayangkan saja kalau ada sepasang suami istri atau keluarga yang ingin berlibur dan sedang ingin mengecek kebijakan terakhir mengenai penghapusan keharusan tes antigen untuk pelaku perjalanan dalam negeri," ungkap Sandiaga Uno.

"Dan dia tidak mendapatkan informasinya karena Instagram Kemenparekraf sedang diretas," jelasnya.

Oleh karena itu, dirinya kembali menekankan kepada jajarannya untuk memastikan kehandalan dari pertahanan siber.

Sebab, hal tersebut tentunya juga membuka peluang usaha dan lapangan kerja bagi pelaku-pelaku Teknik Informatika (TI) di Indonesia.

"Jadi saya selalu menyerukan 'No Buzzer, But Create Anti Hacker'. Jadi bagaimana talenta-talenta kita yang hebat-hebat memiliki kemampuan serta keahlian di bidang cyber security, sehingga tidak terulang lagi," ungkap Sandiaga Uno.

"Apalagi dari eskalasi di Rusia dan Ukraina, tentunya kebijakan kita agar kita terlindungi dari potensi-potensi gangguan siber ke depan bisa kita hindari dan kita mitigasi," jelasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved