Pabrik Tahu dan Tempe Mogok Produksi, Pedagang di Pasar Musi Depok Tak Jualan Sampai Rabu
Lapak pedagang yang biasa menjajakan tahu dan tempe di Pasar Musi, Depok terlihat kosong.
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, DEPOK - Lapak pedagang tahu dan tempe di Pasar Musi, Depok, Jawa Barat, Senin (21/1/2022), sepi dan ditingalkan pedagangnya.
Sejumlah pedagang tahu dan tempe di Pasar Musi, Depok, memilih tidak berjualan lantaran pengrajin tahu tempe mogok beroperasi karena harga bahan baku kedelai yang tinggi.
Menurut penuturan pedagang di Pasar Musi itu, para pedagang tahu dan tempe tak berjualan lantaran stok sedang mengalami kekosongan. Sehingga, menutup lapak dagangannya.
Menurut Marni, pedagang buah, pedagang tahu dan tempe akan mogok hingga 3 hari ke depan, yakni Rabu (23/2/2022).
Baca juga: Produsen Tempe dan Bakal Naikkan Harga Setelah 3 Hari Mogok Produksi
"Kemarin masih jualan, tapi katanya enggak buka sampai Rabu," kata Marni kepada Tribunnews, di lokasi.
Berdasarkan pantauan Tribunnews, lapak pedagang yang biasa menjajakan tahu dan tempe di Pasar Musi, Depok terlihat kosong.
Hanya ada box penyimpanan tahu yang disusun rapih, namun kosong.
Petugas di Pasar Musi juga menuturkan, banyak warga yang menanyakan perihal apakah ada stok tahu dan tempe di Pasar itu.
Baca juga: Dilema Penjual Gorengan, Ketika Harga Minyak Goreng Turun, Tempe dan Tahu Mahal
Namun, karena kosong, banyak warga yang akhirnya tak jadi masuk ke dalam Pasar.
Diketahui, harga kedelai impor yang masih tinggi membuat ratusan pengrajin tahu-tempe di Jabodetabek menggelar mogok produksi tiga hari ke depan, mulai Senin (21/2/2022) hingga Rabu (23/2/2022).
Ketua Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Kopti) Jakarta Pusat, Khairun, mengatakan, aksi mogok produksi berlangusng di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Baca juga: Jelang Mogok Produksi pada 21-23 Februari 2022, Produsen Tempe Sudah Tidak Merebus Kedelai
Naikkan harga tahu dan tempe hingga 20 persen
Para produsen tempe dan tahu pada tanggal 21-23 Februari 2022 melakukan mogok prduksi usai harga kedelai melambung.
Rencananya usai aksi itu juga diikuti kenaikan harga tempe tahu.
Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo), Aip Syaifuddin mengatakan akan ada kenaikan sekitar 20 persen dari harga tempe tahu semula.