Kisah Kelenteng Tua di Semanggi Hok Tek Tjeng Sin, Berdiri Bersama Masjid Hidayatullah

Khuchel mengatakan kakeknya hanya pernah berujar bahwa kelenteng itu dibangun berbarengan dengan Masjid Hidayatullah Karet Semanggi.

Editor: murtopo
Wartakotalive.com/Desy Selviany
Kelenteng Hok Tek Tjeng Sin di Karet Semanggi, Setiabudi, Jakarta Selatan, Minggu (30/1/2022). 

Kemungkinan kata Bebenk, kelenteng sudah berdiri saat zaman Belanda apabila berpatokan dengan Masjid Hidayatullah.

Diketahui Masjid Hidayatullah berdiri sejak tahun 1743.

Sedari Bebenk kecil, jemaat Kelenteng Hok Tek Tjeng Sin memiliki hubungan baik dengan jemaat Masjid Hidayatullah.

Misalnya saja, apabila ada perayaan khusus umat konghucu yang harus menabuh genderang, jemaat Masjid Hidayatullah tidak pernah berkomentar negatif.

Pun ketika jemaat masjid merayakan Idul Fitri, mereka selalu mengantarkan makanan lebaran untuk jemaat kelenteng.

Baca juga: Rayakan Secara Sederhana, Kelenteng Bio Kwan Tee Koen Karawang Hanya Gelar Ibadah Selama Imlek

"Kalau kami yang imlek. Kami yang bawa makanan halal untuk jemaat masjid. Jadi memang persaudaraan kita sudah kuat dari dulu hingga sekarang," jelas Bebenk.

Namun kata Bebenk, semenjak kawasan Karet Semanggi dibangun di tahun 1990an, warga asli di sekitar perlahan-lahan pergi meninggalkan kawasan tersebut.

Pemukiman etnis tionghoa betawi itupun tergantikan dengan gedung-gedung tinggi yang mayoritas diisi perkantoran.

Lahan-lahan perkebunan dan hutan juga tergantikan dengan bangunan tinggi dan aspal.

Kini hanya sedikit tersisa warga tionghoa betawi di kawasan itu yang masih bertahan tidak menjual tanah kepada pengembang.

Jemaat kelenteng pun semakin berkurang karena minimnya penduduk.
Kini yang tersisa jemaat yang beribadah ialah warga tionghoa yang masih tinggal di kawasan tersebut.

Apabila imlek, hanya sekira 30 jemaat yang beribadah berlalu lalang di kelenteng tersebut.

Di tengah gedung pencakar langit, kelenteng Hok Tek Tjeng Sin kini sudah berstatus Cagar Budaya.

Tidak ada yang boleh menggusur bangunan bersejarah tersebut semasif apapun pembangunan Ibukota Jakarta.

Pada 2 Mei tahun 1984, kelenteng itu juga sempat dibugar oleh pemerintah sehingga bangunan menjadi lebih layak.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved