Pasokan Minyak Goreng
Junaedy Pedagang Sembako di Pasar Parung Masih Jual Minyak Goreng Dengan Harga Lama, Kenapa?
Saya habisin stok dulu, ini masih pake harga lama yaitu Rp 38.000 untuk kemasan 2 liter
Penulis: Hironimus Rama | Editor: Umar Widodo
Laporan Wartawan Wartakotalive.com Hironimus Rama
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, PARUNG - Kebijakan Minyak Goreng 1 harga sebesar Rp 14.000 per liter ditanggapi beragam oleh pedagang di Pasar Parung, Kabupaten Bogor.
Junaedy (35), pedagang sembako di Pasar Parung, mengaku tidak mempersoalkan hal itu.
"Kalau saya sih ngikut saja. Kalau harga dari distributornya naik, kita ikut naik. Kalau turun, ya kita turun juga," kata Junaedy, Rabu (19/1/2022).
Untuk sementara Junaedy tidak membeli minyak goreng baru karena masih ada stok lama.
"Saya habisin stok dulu, ini masih pake harga lama yaitu Rp 38.000 untuk kemasan 2 liter," paparnya.
Dia menambahkan dirinya belum bisa menjual minyak goreng sesuai harga yang ditetapkan pemerintah.
"Saya kan belinya pake harga lama. Jadi tunggu ini habis baru pesan lagi dengan harga baru," tutur Junaedy.
Ia pun optimis barang dagangannya tetap laku meskipun di beberapa toko ritel modern harga minyak sudah turun.
"Saya sih yakin masih laku. Paling harga Rp 14.000 ini sementara saja, setelah itu naik lagi. Seberapa kuat nanti pemerintah nahan harga," paparnya.
Sementara Henri (42), pedagang lainnya di Pasar Parung, meminta pemerintah untuk ganti rugi selisih harga minyak yang telah dibelinya.
"Wah, rugi dong kita sudah beli harga mahal. Pemerintah harus ganti kerugian kita," ungkapnya.
Menurut dia, otomatis konsumen akan lebih memilih harga yang lebih murah nanti.
"Pasti pembeli pilih harga murah. Ini saja modal kita Rp 19.000 per liter. Kalau kita jual Rp 14.000 per liter, bisa bangkrut nanti dagangan kita. Makanya harus ada ganti rugi ini," pungkas Henri.