Kriminalitas
Buronan yang Tikam Pratu Sahdi Ditangkap Ketika Bersembunyi di Dalam Kapal Penangkap Cumi
Buronan yang Tikam Pratu Sahdi Ditangkap Ketika Bersembunyi di Dalam Kapal Penangkap Cumi. Berikut Selengkapnya
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Pihak Kepolisian berhasil menangkap Baharudin, pelaku utama penusukan terhadap anggota TNI Pratu Sahdi (23).
Pria yang bekerja sebagai penjaga kapal itu sempat bersembunyi di dalam kapal cumi yang bersandar di dermaga Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.
Baharudin bersembunyi di antara kapal-kapal cumi yang sandar di Gang Kepiting, Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.
Pantauan di lokasi, untuk bisa ke Gang Kepiting harus terlebih dulu melewati jalan setapak yang memisahkan antara dermaga kapal dengan laut dan hanya bisa dilintasi motor.
Hanya saja orang-orang di sekitar dermaga itu tidak ada yang mengetahui persis kapal cumi apa yang selama ini dijaga oleh pelaku.
Kanit Reskrim Polsek Metro Penjaringan AKP M. Fajar mengatakan bila pelaku sempat pulang ke rumah usai melakukan penusukan terhadap satu anggota TNI hingga tewas.
"Dia awalnya sempat pulang dulu ke rumah, ganti baju dan celana lalu ke tempat kerjanya, ngumpet di sana," kata Fajar.
Usai berganti pakaian, Baharudin lalu langsung bergegas meninggalkan rumahnya di kawasan Muara Baru untuk bersembunyi di dalam salah satu kapal cumi.
Baca juga: Mayjen TNI Agus Subiyanto Pangdam III Siliwangi Kunjungi Kabupaten Bogor, Ini Persoalan yang Dibahas
Baca juga: Dikeroyok hingga Tewas, Anggota TNI yang Tewas di Pluit Rupanya Korban Salah Sasaran
"Dia bersembunyi di dalam kapal cumi, nggak berani keluar selama dua hari," kata Fajar.
Selama dalam pelariannya, Baharudin hanya mengandalkan jatah makanan yang tersisa di dalam kapal. Pasalnya pelaku sama sekali tidak berani keluar dari kapal.
“Pelaku ini ketakutan setelah menusuk korban hingga tewas, dia nggak berani keluar kapal,” sambung Fajar.
Ketakutan yang dirasakan korban tersebut karena dirinya baru pertama kalinya menusuk seseorang hingga meninggal dunia. Sementara itu pelaku tidak mengetahui korban adalah anggota TNI.
“Korban nggak tahu kalau yang ditusuk anggota TNI. Cuman memang dia ketakutan gara-gara nusuk orang,” tuturnya.
Hingga akhirnya persembunyian pelaku diendus aparat kepolisian lalu menangkapnya saat sedang bekerja.
Ia pun ditangkap tanpa ada perlawanan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Pratu Sahdi Ditikam Dua Kali
Pelaku utama penusuk anggota TNI Pratu Sahdi (23) diringkus polisi. Pelaku bernama Baharuddin itu menjadi penyebab tewasnya Sahdi.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran membenarkan informasi tersebut.
"Ya benar sudah kami tangkap," ujar Fadil dikonfirmasi Rabu (19/1/2022).
Namun Fadil belum mau mengungkapkan nasib dua tersangka lain yang masuk daftar pencarian orang (DPO).
Sebelumnya Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat mengatakan pelaku utama penusuk anggota TNI Pratu Sahdi (23) di Penjaringan, Jakarta Utara masih buron.
Baca juga: Dikeroyok hingga Tewas, Anggota TNI yang Tewas di Pluit Rupanya Korban Salah Sasaran
Tubagus menjelaskan ada delapan pelaku yang terlibat dalam pengeroyokan berdarah pada Minggu (16/1/2022) dini hari.
Dari delapan pelaku, empat pelaku sudah diringkus dimana tiga orang ditetapkan sebagai tersangka. Kemudian satu pelaku lain masih diperiksa kepolisian.
Sementara tiga pelaku lainnya masih buron dan sudah ditetapkan sebagai tersangka. Lalu satu pelaku lagi masih proses identifikasi.
Satu pelaku yang buron, merupakan pelaku utama penusukan terhadap Pratu Sahdi.
"Orang tersebut adalah atas nama Baharuddin dialah yang diduga kuat lakukan aksi penusukan," ujar Tubagus di Polda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Selasa (18/1/2022).
Baca juga: Pelaku Utama Pembunuhan Anggota TNI di Pluit Buron, Polisi Ungkap Ciri-cirinya
Polisi meminta para tersangka yang melarikan diri untuk menyerahkan diri. Tubagus juga membeberkan ciri-ciri pelaku penusukan.
Pelaku penusukan memiliki kumis, berwajah simetri, dan berambut klimis.
Sebelumnya seorang anggota TNI inisial S (23) tewas usai dikeroyok empat orang pria.
Peristiwa itu terjadi pada Minggu (16/1/2022) dini hari.
Awalnya kata Zulpan, S tengah berjalan bersama dua temannya inisial SM (33), dan MS (30).
Baca juga: Anggota TNI yang Tewas di Pulit Bertugas di Garut, Datang ke Jakarta untuk Terapi Kesehatan
Kemudian tiba-tiba saja ketiganya dihampiri empat pria yang berboncengan dengan dua sepeda motor.
Keempat pria itu menanyakan satu per satu korban apakah mereka orang Kupang.
Kemudian SM menjawab bahwa ia bukan orang Kupang melainkan orang Lampung.
"Setelah itu pelaku bertanya ke korban S dan korban tidak menjawab, akhirnya terjadi cekcok antara pelaku dan korban S," jelas Zulpan dikonfirmasi Senin (17/1/2022).
Baca juga: Polisi Ungkap Kronologi Komplotan Pria Tak Dikenal Keroyok dan Tusuk Anggota TNI di Waduk Pluit
Antara korban dan pelaku kemudian saling pukul dan salah satu pelaku mencekik leher korban S sambil memegang tangan korban.
Saat kedua tangan korban dipegang oleh salah satu pelaku, pelaku lain menusuk korban S dengan senjata tajam sebanyak dua kali hingga korban jatuh tersungkur.
Akibat penusukan itu korban meninggal dunia dengan alami luka di bagian dada.
Usai korban S tersungkur, salah satu pelaku secara membabi buta menyerang dua teman korban dengan senjata tajam. Akibatnya teman korban inisial SM dan MS terluka.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/depok/foto/bank/originals/Rilis-penangkapan-pengeroyok-anggota-TNI-digelar-di-Polda-Metro-Jaya.jpg)