Komisi E DPRD DKI Jakarta Sebut PTM Terbatas 100 Persen Sudah Seharusnya Dilakukan
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah mengatakan bahwa memang sudah seharusnya PTM dilakukan 100 persen.
Laporan wartawan wartakotalive.com, Yolanda Putri Dewanti
TRIBUNNEWSDEPOK.COM GAMBIR -- Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta mulai menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dengan kapasitas 100 persen pada hari ini, Senin (3/1/2021).
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah mengatakan bahwa memang sudah seharusnya PTM dilakukan 100 persen.
Namun demikian, Disdik DKI Jakarta perlu mengakomodir para orangtua yang masih khawatir anaknya untuk ikut PTM.
"Saya pikir memang sudah seharusnya PTM 100 % dilakukan. Namun Disdik perlu mengakomodir orangtua yang masih belum yakin melepas anaknya untuk PTM. Jadi tetap harus hybrid juga untuk mereka yang PTM dan PJJ," ucap Ima saat dikonfirmasi, Senin (3/1/22).
Baca juga: Sesuai Keputusan Pemerintah Pusat, Kota Depok Siap Laksanakan PTM 100 Persen
Lanjutnya, kata Ima, mengingat varian virus baru yakni Omicron sudah terdeteksi di Ibu Kota. Masyarakat harus meningkat kewaspadaan.
"Namun kita juga harus tetap waspada terhadap varian Omicron, semoga fatality rate varian ini tidak setinggi varian Delta," ucapnya.
Kendati demikian, untuk bisa menjaga para siswa tetap terjaga kesehatannya, dirinya selalu mengingatkan semua pihak agar patuh dan tak lengah terhadap prokes.
Baca juga: Wali Kota Depok Pastikan Pembelajaran Tatap Muka Penuh Belum Bisa Dilaksanakan pada Awal Tahun 2022
"Untuk bisa menjaga murid didik, tidak bosan saya selalu mengingatkan semua pihak agar mematuhi protokol kesehatan," jelas Ima.
"Serta mengejar vaksin booster untuk tenaga pendidik dan juga vaksin wajib untuk anak-anak usia 6-18 tahun," tutupnya.
Masih ada yang tak jaga prokes
Sementara itu Pemerintah Kota Jakarta Pusat melakukan sidak ke sekolah-sekolah saat pemberlakuan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen pada Senin (3/1/2022).
Hasilnya ditemukan masih ada sekolah yang tak menjaga protokol kesehatan.
Kelapa Suku Dinas Pendidikan wilayah II Jakarta Pusat, Uripasih mengatakan pihaknya menemukan bangku yang belum diberi jarak satu meter di SDN 17 Cempaka Putih.
"Kedatangan saya hanya memastikan apakah jarak antar pelajar SD ini bersentuhan atau tidak. Mereka merentang tangannya minimal satu meter agar tidak bersentuhan," ujar Uripasih dihubungi Senin (3/1/2022).
Baca juga: Kasus Covid-19 pada klaster PTMT Meningkat, Sekolah Tatap Muka di Pancoran Mas Dihentikan Sementara