Kecelakaan
Ketua Serikat Pekerja Buka-Bukaan Soal Kecelakaan Bus Transjakarta yang Terjadi Hampir Setiap Hari
Ketua Serikat Pekerja Buka-Bukaan Soal Kecelakaan Bus Transjakarta yang Terjadi Hampir Setiap Hari. Berikut penyebabnya
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ketua Serikat Pekerja Transportasi Jakarta (SPTJ) Jan Oratmangun menyampaikan, pihaknya sangat prihatin dengan banyaknya kecelakaan Transjakarta yang terjadi belakangan ini.
Kendati demikian, pihaknya meminta untuk segera melakukan evaluasi sistem yang saat ini di Transjakarta.
Baca juga: Persija Gilas PSM Makassar 3-0, Marco Motta Dedikasikan untuk Bombom yang Sedang Berduka
"Serikat pekerja menilai kualitas layanan menurun. Ini adalah dampak dari diberlakukannya berbagai Kebijakan yang lebih mengutamakan Provit Oriented dibandingkan pemberdayaan sumber daya manusianya," ucap Jan pada keterangan tertulisnya, Selasa (07/12/21).
"Dari Kebijakan Provit Oriented ini terjadilah sub kebijakan efisiensi anggaran di tingkat lapangan, kebijakan efisiensi ini menurut kami adalah kebijakan salah kaprah," tambahnya.
Beberapa contoh yang bisa jadi perhatian karena kejadian ini adalah, dengan tidak adanya lagi petugas di dalam bus yang seharusnya bisa menjadi pengingat bagi pramudi demi memastikan keamanan dan kenyamanan pelanggan di dalam bus menjadi salah satu hal yang harus diperhatian oleh perusahaan agar hal seperti ini tidak terjadi lagi.
Baca juga: GANJIL Genap Rabu 8 Desember 2021: Masih Berlaku di 13 Ruas Jalan di DKI Jakarta untuk Mobil Pribadi
Contoh Kebijakan salah kaprah lainnya adalah fungsi kontrol Transjakarta sebagai regulator tidak berjalan dengan baik, fungsi control operasional yang tadinya dilakukan oleh petugas pengendalian di setiap koridor/rute dengan skema tiga orang petugas pengendali saat ini dikerucutkan hingga hanya satu orang di setiap koridor.
Sehingga pengawasan terhadap perilaku mengemudi Pramudi di koridor untuk menerapakan standar pelayanan minimum menjadi lemah.
"Kembalikan fungsi dan marwah Transjakarta ke hakekatnya transportasi publik yang benar-benar menerapkan Standar Pelayanan Minimum (SPM) yang tentu berbasis padat karya untuk menyerap tenaga kerja, bukan berbasis padat teknologi," ucapnya.
Ia juga meminta peningkatan kwalitas layanan sesuai standar SPM dengan menempatkan lagi petugas PLB di dalam bus agar kwalitas layanan menjadi baik dan masyarakat mau beralih dari kendaraan pribadi menggunakan transportasi publik.
Baca juga: Sebar Semangat Setelah Operasi Pengangkatan Rahim, Melanie Subono: Jadi Ibu Nggak Harus Melahirkan
"Selain itu, perlu dikuatkan kembali fungsi kontrol dan pengawasan Transjakarta sebagai regulator terhadap operator. Bagaimana masyarakat mau naik Transjakarta kalau kwalitas layanan buruk, tidak aman, dan tidak nyaman. Boleh lakukan efesiaensi dan mengunakan system, tetapi jangan salah kapra dan mengabaikan keselamatan," ungkapnya.
Untuk itu, serikat pekerja meminta pertemuan bipartit semua serikat yang ada di Transjakarta dengan manajemen untuk membahas kinerja dan perbaikan di perusahaan.
Sebagai informasi, ada 502 kecelakaan yang melibatkan bus transjakarta, paling banyak terjadi pada Januari 2021 yakni sebanyak 75 kecelakaan.
Pada Februari 2021, ada 63 kasus kecelakaan bus transjakarta. Sementara itu, pada Maret ada 72 kasus dan April ada 55 kecelakaan. Kecelakaan bus transjakarta pada Mei 2021 menurun jadi 54 kasus, Juni 48 kasus, Juli 44 kasus, Agustus 22 kasus, September 42 kasus, dan Oktober 27 kasus.
Baca juga: Dituding Minta Uang Damai Rp 10 Miliar, Adam Deni Ancam Buka Isi Percakapan Keluarga Jerinx SID
Belakangan ini kecelakaan yang melibatkan armada bus Transjakarta makin sering terjadi.
Sementara itu, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan melakukan investigasi terhadap PT Transjakarta terhadap kecelakaan yang terjadi nyaris beruntun dalam beberapa hari terakhir ini.
"Ya, sebenarnya sudah dimulai beberapa hari yang lalu, tetapi mulai hari ini kami akan lebih mengintensifkan lagi dan kami rencanakan (investigasi) dua minggu," ucap Kepala KNKT, Soerjanto Tjahjono, kepada wartawan di Gedung KNKT, Jakarta Pusat, Selasa (07/12/2021).
Dirinya juga turut mengapresiasi keterbukaan dari pihak PT Transjakarta guna untuk melakukan perbaikan.
Baca juga: Arief R. Wismansyah Walikota Tangerang Mengadakan Rapat Koordinasi Terkait Cuaca Ekstrem
"Saya apresiasi keterbukaan teman-teman Transjakarta, untuk dipersilakan apa yang (perlu) dilihat dan perbaikannya apa," ujarnya.
"Saya juga minta ini bukan arena untuk menyalahkan, tapi mari ke depan perbaikannya seperti apa. Apa yang kami lakukan tidak untuk menyalahkan, tidak untuk dipakai di pengadilan, tidak dipakai untuk ganti rugi," imbuhnya.
Kendati demikian, kata dia, nantinya hasil investigasi akan dituangkan dalam beberapa poin rekomendasi kepada PT Transjakarta.
Terpisah, Plt Ketua Sub Komite Lalu Lintas dan Angkutan Jalan KNKT, Ahmad Wildan, mengatakan bahwa seluruh pihak harus bersabar.
Menurutnya, KNKT dan PT Transjakarta sudah sepakat untuk mendiskusikan dan melakukan perbaikan dalam empat aspek, yakni kesiapan awak, organisasi dan manajemen, kelayakan kendaraan, dan pemetaan bahaya (route hazard mapping).
Baca juga: Jinan Laetitia Tulis Lagu Agar Tidak Emosional Hadapi Pandemi, Isi Kekosongan Waktu Sambil Berkarya
"Organisasi dan manajemen tadi barangkali mungkin perlu ditambah satu direktorat misalkan, mungkin, kami tidak tahu," ujarnya.
"Tadi sudah kami sampaikan ke Pak Dirut, kami ingin overview dari Dirut sampai supervisor, kira-kira seperti apa jobdesk, dan rencana operasionalnya seperti apa, ini yang harus kami bedah satu-satu," tambah Wildan.
"Kami janji dalam dua minggu kami akan sampaikan, kira-kira empat area tadi seperti apa, nanti perbaikannya seperti apa, jadi jangan melebar dulu. Ada empat area dan jangan tanya detail dulu," ungkapnya.
Ambil Langkah Mitigasi dan Evaluasi
Bus Transjakarta kembali terlibat kecelakaan.
Kali ini, seorang pejalan kaki tewas setelah ditabrak bus Transjakarta di Jalan Taman Margasatwa Raya, Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Senin (6/12/2021) malam.
Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transjakarta Angelina Betri menyampaikan belasungkawa atas insiden kecelakaan tersebut.
"Transjakarta turut berbelasungkawa atas kecelakaan bus Transjakarta yang mengakibatkan pejalan kaki meninggal dunia," ucap Betris dalam keterangan tertulisnya, Selasa (07/12/2021).
Baca juga: Cara Mudah Download Sertifikat Vaksin via WhatsApp, Simak Beberapa Aturan saat Libur Nataru
Baca juga: VIDEO : Cerita Pengungsi Semeru, Saat Siang Hari Berubah Menjadi Gelap Seperti Habis Isya
Lanjutnya, kata Betris, pramudi tengah dalam pemeriksaan pihak kepolisian.
Sementara, pihak Transjakarta melakukan mitigasi dan investigasi terkait kecelakaan tersebut.
"Sebagai langkah mitigasi, Transjakarta langsung melakukan langkah mitigasi untuk mencegah kejadian yang sama berulang," jelas Betris.
Di antaranya berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dan Dinas Bina Marga untuk menyediakan fasilitas yang layak di area tersebut seperti lampu penerangan, pita penggaduh untuk mengurangi kecepatan dan penyediaan penyebrangan yang lebih aman jika diperlukan.
"Transjakarta juga melakukan invetigasi terhadap seluruh jalur untuk mengidentifikasi potensi hazard yang ada pada koridor bus Transjakarta," tambahnya.
Sebagai informasi, dalam kurun waktu 40 hari belakangan, bus Transjakarta telah mengalami beberapa kecelakaan yang menimbulkan korban.
Baca juga: JADWAL SIM Keliling Rabu 8 Desember 2021: Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi
Baca juga: Ketua Serikat Pekerja Transjakarta Bongkar Akar Masalah Kecelakaan Terjadi Hampir Tiap Hari, Ini Dia
Satu di antaranya bus Transjakarta menabrak seorang pejalan kaki di Jalan Taman Margasatwa Raya, tepatnya dekat SMK 57 arah Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Senin (6/12/2021) sekira pukul 21.50 WIB.
Dalam peristiwa tersebut, pejalan kaki tewas di lokasi kejadian.